Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gelar Jagat Raya (25) berencana menikahi kekasihnya Febiana Ramadhan Putri pada 3 Februari 2019. Ia memutuskan pesta pernikahan impiannya diurus oleh Wedding Organizer High Level Cianjur milik BJM (27).

Untuk resepis, ia membayar Rp 30 juta kepada BJM setelah diskon Rp 50 persen.

Sayangnya, saat hari pernikahan, resepsi pernikahan yang dimpikan oleh Gelar dan Febiana gagal digelar.

Mereka hanya menerima papan background dan buket serta bunga kering.

"Sontak, kami waktu itu belingsatan, terpaksa memesan dadakan untuk kebutuhan resepsi,” ujar Gelar.

Baca juga: Polres Cianjur Buka Posko Pengaduan Korban Wedding Organizer

Korban lainnya adalah ST (24) yang melangsungkan pernikahan pada April 2020 nanti. Dilansir dari Tribun Jabar, ST telah menyerahkan uang Rp 15 juta kepada pemilik wedding organizer.

Namun setelah kasus penipuan mencuat, ST memilih membatalkan resepsi dan menggelar acara pernikahan sederhana.

Menurut ST, pemilik wedding organizer berjanji akan menyicil pengembalian uang muka pada bulan depan. Namun ia sudah tak percaya dengan janji tersebut.

"Keluarga belum tahu saya sudah bayar Rp 15,5 juta, paling mentoknya di rumah akad saja, ga jadi di gedung, secara sederhana saja," ujar ST.

Baca juga: 5 Fakta Penipuan Wedding Organizer di Cianjur, Tergiur Harga Murah hingga Korban Terus Bertambah

Sementara itu ON (24) calon pengantin pria telah menyerahkan yang sebesar Rp 18,5 juta. Tak mau uangnya hilang, ia mencari keberadaan BJM.

"Saya sempat bolak-balik ke rumahnya, namun selalu tak diterima," ujar ON, Sabtu (15/2/2020) dilansir dari Tribun Jabar.

ON bahkan langsung ke sebuah pom bensin saat mendengar BJM ada di lokasi tersebut.

"Sesampainya di sana ternyata ia sedang dipergoki juga oleh korban lainnya yang sudah duluan menguntit," kata ON.

ON bersama pasangannya langsung mendesak BJM untuk mengembalikan uang mereka.

"Setelah didesak, suaminya yang merespons tapi hanya diganti Rp 5 juta," kata ON.

Baca juga: Korban Penipuan Wedding Organizer di Cianjur Tergiur Potongan Harga 50 Persen

Salah satu korban wedding organizer lainnya adalah MA (22). Ia bersama pasangannya telah menyerahkan uang sebesar Rp 39,8 juta.

Oleh pemilik wedding organizer, MA sempat diajak ke lokasi pernikahan di kawasan Kota Bunga Cipanas, Kabupaten Cianjur. Rencananya, konsep pernikahan MA adalah pesta kebun di kawasan vila.

"Iya saya sudah cek lokasi tempat bersama dia, konsepnya bagus," ujar MA.

Baca juga: Korban Penipuan Wedding Organizer di Cianjur Terus Bertambah Jadi 24 Orang

Ia mengatakan, tak menyangka ia terkena tipu. Pada bulan September lalu, BJM mulai memperlihatkan gelagat tak benar.

"Saya tahu kena tipu bulan September, BJM ga ada kontak padahal saya sudah mengumumkan kepada semua orang akan menikah dengan konsep pesta kebun di vila Kota Bunga," ujar MA.

MA terpaksa merencanakan kembali dari awal pesta kebun di vila Kota Bunga.

"Iya saya modal lagi dari awal habis Rp 60 juta, karena undangan sudah disebar bersama tempat, jadi saya nikah minggu kemarin tanggal 9 Februari," ujar MA.

Baca juga: Pernikahan Nyaris Berantakan, Pasutri di Cianjur Laporkan Pemilik Wedding Organizer

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com