Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Wedding Organizer di Cianjur Tergiur Potongan Harga 50 Persen

Kompas.com - 17/02/2020, 06:34 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tak terima karena telah menjadi korban penipuan wedding organizer (WO) HL, Gelar Jagat Raya (25) bersama istrinya melaporkan BJM (27), pemilik WO ke polisi, Minggu (16/2/2020), Gelar melaporkan BJM atas dugaan kasus penipuan.

Saat melapor ke polisi, Gelar membawa sejumlah dokumen berupa bukti transaksi keuangan dengan terlapor dan sejumlah tangkapan layar komunikasi melalui aplikasi pesan instan WhatsApp dengan terlapor.

Gelar mengaku tertarik dengan WO BJM, karena tergiur dengan penawaran ada potongan harga atau diskon sebesar 50 persen.

“Saya benar-benar tidak menyangka. Karena penampilannya luar biasa sekali, ternyata kejadiannya seperti ini,” katanya usai membuat laporan di Polres Cianjur, Minggu malam.

Baca juga: Puluhan Pasangan Calon Pengantin di Cianjur Tertipu WO Abal-abal, Malu Momen Sakral Akhirnya Digelar Ala Kadarnya

Gelar menceritakan, saat itu, ia memesan paket resepsi pernikahan seharga Rp 60 juta di WO terlapor untuk acara pernikahannya yang dihelat pada awal Februari 2019.

Namun, saat hari H, ternyata yang datang hanya papan background dan buket serta bunga kering.

"Sontak, kami waktu itu belingsatan, terpaksa memesan dadakan untuk kebutuhan resepsi,” ujarnya.

Baca juga: Pernikahan Nyaris Berantakan, Pasutri di Cianjur Laporkan Pemilik Wedding Organizer

Ia terpaksa menempuh jalur hukum karena BJM tidak menunjukkan itikad baik.

“Kita sebenarnya membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, karena dia tidak punya itikad baik, malah kabur-kaburan, ditelepon dan di-WhatsApp nomor sudah diblokir. Jadi, terpaksa kita tempuh cara ini (jalur hukum),” ungkpanya.

Gelar mengaku tidak tahu keberadaan terlapor. Namun, ia sempat mendapat informasi jika BJM kini berada di daerah Jakarta.

“Sebelumnya pernah dua bulan tinggal di Bandung, katanya. Lalu, sekarang ada di Jakarta. Kabur-kaburan begitu. Sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ucapnya.

Baca juga: Korban Penipuan Wedding Organizer di Cianjur Terus Bertambah Jadi 24 Orang

Sebelumnya diberitakan, puluhan calon pengantin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga menjadi korban penipuan sebuah wedding organizer.

Akibatnya, mereka terpaksa harus menanggung malu karena momen sakral yang seharusnya berlangsung istimewa dan mengesankan itu terpaksa digelar ala kadarnya.

Pemilik WO, BJM (27) disinyalir telah meraup ratusan juta rupiah dari para korban. Keberadaannya tak diketahui.

Baca juga: Tertipu Wedding Organizer Abal-abal, Bayar Puluhan Juta dan Hanya Dapat Bunga Kering

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto meminta korban yang merasa dirugikan WO tersebut segera melapor ke Polres Cianjur.

“Setelah kita dapat laporan. Kita akan langsung bentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini,” kata Juang kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Minggu.

(Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com