Keduanya merupakan ahli sekaligus pemerhati buaya dari Australia. Mereka berharap bisa membantu untuk menyelamatkan satwa buaya berkalung ban bekas tersebut.
Baca juga: Ramainya Warga di Pinggir Sungai Palu Sulitkan Penangkapan Buaya Berkalung Ban
Usai menjai vira di media sosial, hampir setiap hari warga datang untuk melihat aksi perburuan buaya di sepanjang Sungai Palu.
Warga yang datang pun tak hanya dari Kota Palu, tetapi juga dari daerah lain di Sulawesi Tengah.
Hal itu, menurut Haruna, menganggu proses penangkapan buaya.
"Kami berharap mereka menjauh dari lokasi, untuk memudahkan tim bekerja. Namun kami kesulitan membendung keinginan warga untuk melihat proses penyelamatan satwa liar ini," kata Ketua Tim Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulawesi Tengah, Haruna, di Palu, Kamis (13/2/2020).
Baca juga: Tangkap Buaya Berkalung Ban, Ahli dari Australia Pasang Trap Panjang 4 Meter
Menurut Haruna, jumlah populasi buaya di Sungai Palu mencapai ratusan ekor. Populasi sebanyak itu dikhawatirkan juga akan memunculkan konflik manusia dengan buaya.
Pasalnya, Sungai Palu juga menjadi lahan para penambang pasir dan nelayan yang mencari nafkah.
"Ya target kita hari ini buaya itu bisa muncul dan masuk dalam perangkap yang telah di pasang di beberapa titik di Sungai Palu," ujar Haruna.
Baca juga: Ini Kendala Petugas Selamatkan Buaya Berkalung Ban Bekas di Sungai Palu
(Penulis: Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Khairina, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.