Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusakan Diskotek Pentagon, Diawali Pengeroyokan hingga Tabur Bunga Berujung Ricuh

Kompas.com - 13/02/2020, 08:00 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Rendy memastikan, pengeroyokan terhadap korban tewas itu terjadi di luar diskotek.

"Jadi ada yang tidak bisa menahan emosi atau mungkin terbawa emosi ya. Padahal, (pengeroyokan yang membuat) almarhum meninggal ini di luar Pentagon," ungkap dia.

Aksi perusakan itu berlangsung sekitar 15 menit. Massa M1R kemudian bergeser ke pemakaman di Kembang Kuning, Surabaya.

Manajemen Diskotek Pentagon, kata Rendy, belum membuat laporan polisi. Polisi belum bisa mengusut kasus perusakan tersebut tanpa adanya laporan.

Sebab, kasus perusakan diskotek ini sifatnya delik aduan.

"Karena belum ada laporan dari Pentagon, kita tidak bisa (mengusut). Karena polisi bekerja berdasar laporan kan, kalau belum ada kita enggak bisa ngapa-ngapain," ujar Rendy.

Saat ini, polisi masih mengusut kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya Glenn. Polisi sedang menyelidiki kasus itu.

Rendy menyatakan, kasus pengeroyokan terhadap empat pemuda Maluku itu ditangani tim gabungan dari Polsek Tegalsari dan Polrestabes Surabaya.

Ia pun berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kasusnya masih dalam lidik (penyelidikan). Yang pasti kami tetap usut kasusnya," kata Rendy.

Namun, Rendy belum bisa menjelaskan perkembangan kasus tersebut.

"Kami belum bisa sampaikan (perkembangan kasusnya). Nanti bisa ditanyakan ke Kasatreskrim (Polrestabes Surabaya)," lanjut Rendy.

Baca juga: Update Virus Corona 13 Februari: 1.118 Meninggal, 45.222 Terinfeksi

Hingga Rabu (12/2/2020) malam, tak ada aktivitas terlihat di Diskotek Pentagon. Klub malam itu terlihat dijaga ketat puluhan anggota organisasi kemasyarakat (ormas) Pemuda Pancasila. Bangunan diskotek juga diberi garis polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com