KARAWANG, KOMPAS.com - Sudah lima kali Naela Astuti (26) beserta komplotannya, Rasul Raghid (25) dan Hamdani (24), beraksi melakukan perampokan.
Sayang, para korbannya tak semuanya mau melapor.
Dalam aksinya, Naela berperan sebagai umpan. Ia berkenalan dengan para korbannya melalui media sosial Instagram.
Setelah bertukan nomor ponsel dan berkomunikasi melalui WhatsApp, ia dan korbannya bertemu. Namun, itu hanyalah jebakan semata.
Baca juga: Modus Baru Perampokan, Janjian Berbuat Mesum di Hotel lalu Korbannya Dibakar
Korban kemudian diintimidasi oleh Rasul dan Hamdani, yang salah satunya mengaku sebagai pacar Naela.
"Ini kelima kalinya," kata Naela saat press release kasus tersebut di Mapolres Karawang, Senin (13/1/2020).
Naela mengaku uang hasil kejahatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada tanggal 8 Januari 2020 Luki Ludiana (26) janjian bertemu dengan Naela di kamar Hotel Pondok Ratu, Kotabaru, Karawang.
Setelah Naela datang, Rasul dan Hamdani datang. Mengaku sebagai pacar Naela, Rasul mengintimidasi Luki. Ia merampas uang tunai sebesar Rp 700.000 dan kartu ATM milik Luki.
"Luki tidak memberikan nomor PIN, pelaku kemudian menyiram Luki dengan bensin dan membakarnya. Luki pun akhirnya memberikan nomor pin ATM-nya," kata Wakapolres Karawang Kompol Ryky Widya Muharam.
Uang sebesar Rp 1,8 juta di ATM Luki kemudian dikuras para pelaku. Komplotan itu kemudian kabur.
Sementara Luki ditemukan oleh pegawai hotel dengan luka bakar di wajah, dada, dan kedua tangannya.
Luki kemudian dibawa ke Rumah Sakit Karya Husada untuk mendapatkan perawatan.
"Itu bukan prostitusi online. Itu modus untuk menjebak korban," kata Ryky.
Ketiganya, yakni Rasul Raghid (25), Hamdani (24), dan Naela Astuti (26) dibekuk di dua tempat berbeda kurang dari 24 jam setelah kasus tersebut dilaporkan.