KOMPAS.com - Zishan, balita berusia 1,5 tahun yang digigit seekor ikan aligator di kolam ikan di Lapas Wanita Sukamiskin Bandung mengalami trauma.
Hal itu diungkapkan Alina Zahra, orangtua Zishan.
Alina mengatakan, meski secara fisik anaknya terlihat sehat, namun secara psikis, sambungnya, Zishan mengalami trauma ketika melihat ikan.
"Yang keliatan banget sih traumanya. Kalau liat ikan ketakutan, saya juga gak tahu kenapa bisa begitu," katanya.
Baca juga: Anak Balita Digigit Ikan Ganas di Lapas Wanita Sukamiskin, Kalapas Minta Maaf
Alina mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya tersebut terjadi pada Jumat (3/1/2020) siang lalu.
Saat itu Zishan bersama tante dan dua keponakannya berkunjung ke Lapas Wanita Kelas II Sukamiskin.
Alina mengaku pihak keluarga yang berkunjung ke Lapas Wanita Bandung tidak mengetahui ada ikan ganas di kolam tersebut.
Sebelum kejadian, ada dua orang napi sempat memperingatkan untuk tidak mendekati kolam itu lantaran ada ikan ganas.
"Tapi sebelum ngasih tau, ikannya sudah loncat mengiggit dia (Zishan). Jari telunjuk kanan, dan di kukunya ada bekas gigitan ikan itu, tapi yang parah di telunjuknya," ujarnya.
Baca juga: Siswi SD Korban Penamparan Seorang Ibu di Makassar Alami Trauma
Akibat kejadian itu, sambungnya, anaknya mendapatkan luka dua jahitan untuk menutup luka yang menganga.
Sementara itu, Kalapas Perempuan Kelas II Sukamiskin Rafni Trikoriaty Irianta mengaku prihatin dan telah meminta maaf kepada perwakilan keluarga. Bahkan ia juga ingin bertemu Alina untuk meminta maaf secara langsung.
Rafni mengatakan, ia baru mengetahui ada ikan tersebut setelah bertanya kepada stafnya. Sepengetahuannya, ikan di kolam tersebut hanya ada ikan hias dan koi dan tidak tahu ada ikan aligator.
Baca juga: Sisa Pangan Ikan Sebabkan Pencemaran di Danau Rawa Pening
Masih dikatakannya, ikan yang ada di dalam kolam tersebut telah ada sekitar 8 bulan, dipelihara oleh mantan napi di lapas. Selama itu, lanjutnya, belum ada kejadian petugas maupun napi yang tergigit.
"Sebelumnya di sini (Lapas) juga banyak anak-anak yang main nggak apa-apa," kata Rafni ditemui di ruang kerjanya.
Untuk menghindari terjadinya kejadian serupa, ia pun minta ikan tersebut dimusnakan.
"Makanya saya perintahkan untuk musnahin aja, jangan sampai ada apa-apa lagi, saya gak mau," katanya.
(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Farid Assifa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.