Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Pangan Ikan Sebabkan Pencemaran di Danau Rawa Pening

Kompas.com - 06/01/2020, 19:01 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pencemaran air di Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. terjadi hampir setiap tahun.

Namun, pencemaran pada akhir 2019 terhitung paling parah karena menyebabkan ikan  di rawa dan Kolam Tandu Harian (KTH) PLTA Timo, mati.

Penyebab pencemaran diduga akibat alih fungsi lahan sedimentasi menjadi areal persawahan.

Kemarau panjang menjadikan sedimentasi makin luas sehingga dimanfaatkan warga dengan ditanami padi. Kondisi ini sudah terjadi tiga tahun belakangan.

Bagian Operasional Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Juana, Fuad Kurniawan, mengatakan pencemaran tahun ini mengalami peningkatan salah satunya karena kemarau panjang.

"Tiga tahun ini yang saya lihat selalu begitu. Tapi paling parah memang tahun ini," ungkapnya, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Perahu Diterjang Ombak, Pencari Ikan di Rawa Pening Tenggelam

Selain itu, Fuda mengungkapkan, setelah dilakukan cek lokasi, pencemaran yang menyebabkan ribuan ikan mati tersebut terjadi karena adanya endapan sisa pakan dari keramba.

"Sisa pakan yang mengendap, bisa menimbulkan efek buruk. Termasuk pencemaran tersebut," paparnya.

Titik pencemaran paling parah, lanjutnya, berada di kawasan pintu air Tuntang.

"Ketika musim kemarau Rawa yang dialih fungsi menjadi sawah, sisa damen (batang padi) tersebut tidak diangkut. Justru dibiarkan mengendap disitu. Setelah hujan menimbulkan kebusukan hingga kualitas air jadi menurun," kata Fuad.

Baca juga: Basuki Ingin Program Citarum Harum Diterapkan Juga di Rawa Pening

Kepala BBWS Juana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan pencemaran yang terjadi biasanya tak berlangsung lama.

"Apalagi curah hujan semakin tinggi mempercepat proses mengalirnya air yang tercemar tersebut," jelasnya.

BBWS, lanjutnya, sedang berupaya mengatasi masalah pencemaran yang terus berulang tersebut.

Pencemaran ini sampai dikeluhkan pemancing di Rawa Pening. Semisal Ilham, pemancing asal Salatiga, yang merasa kini lebih sulit mendapatkan ikan di danau tersebut.

"Airnya hitam, dan ikannya sepi. Kebanyakan pemancing beralih ke daerah Bukit Cinta," paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com