Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Pembunuhan Mahasiswi di Bengkulu, Berawal dari Motor yang Ditabrak dan Pelaku Tewas Bunuh diri

Kompas.com - 23/12/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Minggu (8/12/2019), Wina Mardiani (20), mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu, ditemukan tewas terkubur di belakang rumah kosnya di Jalan Beringing, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu.

Tiga hari sebelumnya, Wina dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Penemuan jasad Wina berawal dari sandal yang ditemukan di rawa belakang kosnya. Di lokasi tersebut ada bekas galian dan saat dibongkar, keluarga menemukan jasad Wina terkubur dalam tanah.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Awal Mula Jenazah Mahasiswi Universitas Bengkulu Ditemukan Terkubur Setelah 3 Hari Menghilang

Pada saat bersamaan, TK, istri Paidi penjaga kos tempat tinggal Wina, mendadak pergi satu jam sebelum jasad Wina ditemukan.

TK beralasan pulang ke Bengkulu Utara menjenguk ibunya yang sedang sakit.

Sementara sang suami, Paidi (29), meninggalkan kos sejak Sabtu (7/12/2019) saat keluarga mencari keberadaan Wina.

Hal tersebut membuat sejumlah pihak curiga.

Minggu (8/12/2019). Polisi mengamankan TK dan menahannya di Mapolsek Kerkap untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Setelah Bunuh Mahasiswi Bengkulu, Pelaku Ajak Istrinya Pergi, Awalnya Dikira Ingin Liburan

 

Berawal dari motor yang ditabrak

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi
Kepada polisi, TK mengakui bahwa suaminya Paidi yang membunuh Wina.

Sang suami menceritakan pembunuhan tersebut kepada TK saat hendak mengajaknya ke Bengkulu Utara.

Setelah bercerita mengenai pembunuhan tersebut, sang suami kabur menggunakan sepeda motor.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, TK bercerita, pembunuhan itu berawal saat suaminya menabrak motor Wina yang terparkir di depan kos.

Wina pun meminta agar Paidi memperbaiki motornya yang rusak itu. Wina khawatir dimarahi orangtuanya karena motor miliknya baru dibeli setahun yang lalu.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Pelaku Bunuh Mahasiswi Bengkulu dan Kubur Jasadnya di Belakang Kos

Paidi dan istrinya tak kunjung juga memperbaiki motor Wina.

Karena terus ditagih oleh Wina, Paidi diduga menyimpan dendam hingga nekat membunuh mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu itu.

"Tidak menutup kemungkinan bahwa motifnya itu karena balas dendam, ataupun karena jengkel atau sakit hati terhadap korban karena selalu ditagih-tagih terus untuk memperbaiki sepeda motor korban yang rusak," katanya di Mapolres Bengkulu, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Tak Hanya Dibunuh, Mahasiswi di Bengkulu Diduga Diperkosa dan Dirampok

 

Tetapkan satu tersangka penadahan motor

Polisi mengamankan tersangka penadah motor milik mahasiswi di Bengkulu yang tewas dibunuhKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Polisi mengamankan tersangka penadah motor milik mahasiswi di Bengkulu yang tewas dibunuh
Rabu (11/12/2019). Polisi mengamankan WL di sebuah kos di kawasan Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu.

Pria yang sehari-hari berkerja sebagai penjual ayam potong itu ditangkap karena menjadi penadah sepeda motor milik WIna yang digadaikan oleh Paidi sebesar Rp 1 juta.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, WL ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh PI merupakan hasil dari tindak kejahatan.

"WL ini menyanggupi permintaan dari terduga pelaku utama pembunuhan ini sebesar Rp 1 juta. Jadi istilahnya terduga pelaku ini menggadaikan sepeda motor yang ternyata milik korban pembunuhan. Kita sudah pastikan bahwa sepeda motor ini milik korban. Kami sudah cek ke Samsat bahwa nomor rangka dan nomor mesin ini sesuai dengan sepeda motor milik korban," katanya di Mapolres Bengkulu.

Baca juga: Mahasiswi Bengkulu Ditemukan Tewas Terkubur di Belakang Kos, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

 

Upaya bunuh diri sebelum ditangkap polisi

Jenazah mahasiswi Bengkulu dibawa keluarga setelah dilakukan otopsiANTARABENGKULUNEWS.COM Jenazah mahasiswi Bengkulu dibawa keluarga setelah dilakukan otopsi
Rabu (18/12/2019). Polisi berhasil menangkap Paidi, pelaku utana pembunuhan Wina di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Selama pelariannya, Paidi sempat sembunyi di dalam hutan di kawasan Empat Lawang dan pulang ke tempat tinggalnya.

Polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak kepala desa dan Paidi mengaku akan menyerahkan diri ke kantor polisi didampingi keluarganya.

Saat hendak diantar ke rumah kepala desa, Paidi pamit ke kamar mandi. Karena tak kunjung keluar, keluarga pun masuk dan menemukan Paidi dalam kondisi berlumuran darah tergantung di kamar mandi.

Baca juga: Coba Bunuh Diri, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu Kritis

Paidi diduga panik hingga nekat bunuh diri.

Padahal, keluarga telah berinisiatif menyerahkan Paidi ke polisi dengan jaminan tidak diamuk massa.

"Jaminan keluarga itu dipenuhi polisi, Namun, belum selesai upaya negosiasi keluarga dan polisi, pelaku nekat menusukkan pisau ke perut dan menggantung dirinya menggunakan tali," ujar Kapolres AKBP Pahala Simanjuntak, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Pembunuh Mahasiswi di Bengkulu Tewas akibat Upaya Bunuh Diri

Paidi yang terluka segera dilarikan ke RS Bhayangkara, Bengkulu, untuk mendapatkan perawatan.

Kondisi Pardi kritis, bahkan ia sempat mendapatkan bantuan pernapasan oleh medis.

"Sabtu (21/12/2019) sekitar pukul 21.40 WIB, tersangka pembunuhan Wina atas nama Paidi meninggal dunia. Sudah dilakukan upaya oleh tim medis, namun tidak tertolong,” kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna, Sabtu (21/12/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Firmansyah) | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com