Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Tumbuh di Pemukiman Padat Penduduk Kota Bandung

Kompas.com - 26/11/2019, 20:38 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Ternyata anak saya juga sudah tahu, karena ada di grup kecamatan juga sudah ramai, Pak RW juga sudah tahu," kata dia.

Beberapa hari kemudian, ketua RW setempat datang ke lokasi untuk melihat bunga tersebut yang saat itu mulai mekar. Mahkotanya merah agak kuning kecoklatan.

"Tanggal 11 (november 2019) itu mulai mekar," kata Nani, seraya memperlihatkan foto bunga bangkai tengah mekar pada ponselnya, di mana pada foto itu tertera tanggal pengambilan gambar.

Selama 27 tahun rumahnya itu dibangun, baru kali ini ada bunga bangkai di pekarangannya. "Ini pertama kali, rumah ini dibangun tahun 1992-an," ujar dia.

Nani pun merasa aneh, lantaran tak ada kerabat keluarga ataupun warga yang menanam benih bunga tersebut di pekarangan rumahnya.

"Tak ada sama sekali yang menanam bunga itu, tiba-tiba tumbuh saja," tutur dia.

Sejak ditemukan, banyak warga yang berbondong-bondong hendak melihat bunga itu, tak sedikit bahkan yang menyentuhnya. "Banyak yang lihat, yang nyentuh juga ada," kata dia.

Namun, kini kondisinya mulai layu, bunga tersebut tampak mengering dan berwarna coklat. Meski begitu, bunga itu masih tertanam di pekarangan rumah Rukman.

"Empat hari lalu mulai layunya, enggak tahu kenapa, mungkin karena panas matahari, kan baru sekarang-sekarang hujannya," ujar dia.

Baca juga: 15.000 Bibit Pohon Produktif Ditanam Serentak di Kota Bandung

Sementara itu, Ketua RW 08, Agus Sugiarto (52) mengatakan, dirinya mengenali bunga tersebut sebagai bunga bangkai ketika membandingkannya dengan foto bunga bangkai yang ada di Sukabumi.

"Mengenal bunga bangkai awalnya dari media. Lalu ada orang katanya ada bunga di wilayah saya. Saya lalu lihat dan bandingkan dengan yang di Sukabumi, ternyata mirip," ujar Agus.

Agus pun merasa aneh, bagaimana bunga tersebut bisa tumbuh di tengah kota, tepatnya di pekarangan rumah warga yang berada di pemukiman padat penduduk seperti ini.

"Aneh saja, biasanya kan di hutan, ini kok muncul di tengah gang. Ya mudah-mudahan jadi berkah," ucap dia.

Perwakilan pemerintah daerah setempat pun sempat meninjau bunga tersebut. Namun, sayang kini bunga itu menjadi layu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com