Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Tumbuh di Pemukiman Padat Penduduk Kota Bandung

Kompas.com - 26/11/2019, 20:38 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bunga bangkai atau Amorphophallus titanum becc tumbuh di kawasan padat penduduk di Kota Bandung, tepatnya di pekarang rumah warga di Gang Pa Elas 7, RT 007 RW 008, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Bunga bangkai yang diduga jenis Suweg ini ditemukan pertama kali oleh pemilik rumah, Rukman (65).

Penemuan bunga itu pun awalnya tak disadari, bahkan Rukman awalnya menganggap bunga itu sebagai sampah daun pisang.

Kompas.com sempat mendatangi lokasi tumbuhnya bunga tersebut. Bunga ini tumbuh pekarangan rumah yang dibangun di kawasan padat penduduk.

Baca juga: Wali Kota Bandung Segera Bagi-bagi Anak Ayam, Tahap Pertama 2000 Ekor

 

Akses jalan menuju rumah itu memang tidak selebar jalan umum, karena harus memasuki gang.

Saat didatangi, Rukman dan istrinya Nani Rohaeti (55) tengah bersantai, namun akhirnya keluar setelah mendengar ketukan pintu.

Rukman bercerita, dirinya tak menyangka ada tumbuh bunga bangkai di pekarangan rumahnya.

Bunga itu pun ditemukan saat dirinya sedang membersihkan sampah di pekarangan rumahnya.

"Saya kira sampah daun pisang yang sudah dipakai, begitu didekati ternyata bunga," kata Rukman, Selasa (26/11/2019).

Saat itu memang masih kuncup, Rukman bahkan sempat mencium bunga tersebut, tapi menurutnya tidak berbau bangkai.

"Saya cium, enggak apa-apa (tidak berbau)," ujar dia.

Penemuan itu terjadi tanggal 9 November 2019. Namun, Rukman tak terlalu menganggap hal itu suatu yang langka.

Tak lama, tanaman itu pun ditemukan istrinya Nani Rohaeti. Sebetulnya, Nani tak terlalu sering memperhatikan tanaman yang ada di pekarangan rumahnya, karena kesibukannya di pasar.

Namun, suatu saat, Nani melihat ada bunga yang dikiranya kain pembersih atau lap. "Awalnya dikira lap, setelah dilihat itu bunga," kata dia.

Ia kemudian mengambil gambar bunga yang saat itu belum mekar, dan mengirimkannya kepada anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com