Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siti Komariah, Guru Perbatasan di Palembang 2 Tahun Mengajar Tanpa Digaji

Kompas.com - 25/11/2019, 14:45 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Uang tersebut kadang baru diambil Siti jika ia sedang membutuhkan.

Sebab, honor itu hanya bisa diambil Siti ke rumah kepala sekolah yang ada di kawasan Balai Makmur, Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin.

Dari lokasi tempat tinggal Siti dan jarak tempuh menuju ke rumah kepala sekolah memakan waktu sekitar dua jam dengan menggunakan perahu getek.

"Kalau mendesak, baru nyebrang ke Balai Makmur (rumah kepala sekolah). Soalnya ongkos ke sana mahal, naik perahu getek bayar Rp 200.000 untuk pulang pergi," ujar Siti.

Honor yang diambil itu terkadang tak sepenuhnya digunakan Siti untuk kebutuhan rumah tangganya.

Sebagian kadang digunakan Siti untuk membeli peralatan sekolah, seperti spidol dan lain sebagainya.

"Kalau tidak ada spidol, kadang susah hanya menjelaskan murid melalui lisan. Mereka juga butuh mencatat. Spidol itu saya beli sendiri," ujar dia.

Tahun 2019 bisa dibilang Siti baru bisa menerima honor penuh. Sebab, selama dua tahun sebelumnya, ia tak menerima honor sepeser pun dari pihak sekolah.

Meski tak menerima honor selama dua tahun, Siti pun masih mengajar murid-muridnya di sekolah tersebut sampai sekarang.

"Rasa di dalam hati, enggak tega melihat murid saya tidak belajar. Karena saya adalah guru tunggal. Saya ingin mereka bisa lanjut SMP dan menyelesaikan sekolahnya. Suami saya juga kebetulan mendukung," kata Siti, yang tercatat sebagai lulusan SMA Negeri 1 Makarti Jaya, Banyuasin, tahun 2009.

Siswa menginap ketika ujian nasional

Perjuangan Siti agar anak didiknya dapat melanjutkan ke jenjang tingkat sekolah menengah pertama (SMP) belum terhenti.

Baca juga: Peringatan Hari Guru, Risma Sebut Tantangan Guru ke Depan Semakin Berat

Pada masa ujian nasional, Siti pun meminta tolong kepada keluarganya yang berada di Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang, untuk menyiapkan tempat untuk murid kelas 6.

Sebab, seluruh murid Siti harus melaksanakan ujian di SD Muhammadiyah 4 Sungai Lais.

"Mereka menginap di sana selama delapan hari. Kebetulan ada rumah saudara, jadi bisa dipakai untuk mereka istirahat. Itu tidak dikenai biaya, tapi untuk makan, orangtua murid membeli sendiri," ujar dia.

Ketika ujian selesai, Siti barulah pulang bersama murid ke desa mereka.

"Alhamdulillah, setiap tahun murid saya lulus ujian semua dengan baik," ucap Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com