Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Guru Masih Menumpuk di Perkotaan

Kompas.com - 25/11/2019, 13:13 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dengan jumlah guru lebih dari 82.400 orang, kebutuhan guru di Sumatera Utara hampir mencukupi.

Namun, kebanyakan dari mereka menumpuk di perkotaan. Dibutuhkan peningkatan jiwa pengabdian guru agar rela untuk digeser ke sekolah yang kekurangan guru. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis usai ziarah bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Taman Makam Pahlawan, Senin (25/11/2019).

"Sebenarnhya guru kita ini kan guru mata pelajaran, yang pertama mengenai jumlah, sebenarnya sudah diatasi melalui peningkatan guru tidak tetap lebih dari 82.400," ujar Arsyad.

Baca juga: Upacara Hari Guru Nasional, Nadiem Bicara Soal Merdeka Belajar dan Guru Penggerak

Menurutnya, kebutuhan guru di Sumut sudah hampir mencukupi. Namun demikian, yang masih harus dilakukan adalah distribusinya.

 

"Sehingga demikian zonasi kita ini bisa berjalan dengan baik. Kalau misalnya bagaimana kebutuhan ketersedaianan guru di sekilah itu menjadi alternatif orantua menyekolahkan anaknya," ujar dia.

Arsyad menambahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sudah memberikan kata sambutan yang arahnya, guru diberikan kebebasan dalam mengajar, tidak terlalu dikungkung oleh aturan dan ketentuan yang ada di sekolah.

Anak-anak, kata dia, juga bisa dibawa ke outdoor, yang selama ini indoor, di dalam kelas. 

"Silakan kepada guru untuk membawa anak-anak kita ke lingkungan. Itu hal-hal yang menjadi perhatian kita. Pola ini untuk meningkatkan kreatifitas, ide cemerlang keluar dari guru kita. Ini ada perubahan yang ke arah bagaimana kita diberikan kebebasan, kewenangan untuk berninofasi, sehingga mutu pendidikan kita semakin baik," ujar Asyad. 

Selain itu, dalam kurikulum 13, sudah mengarah pada budi pekerti, sopan santun, meningkatkan kepercayaan diri.

"Tentu akan menyesuaikan perlahan-lahan sesuai yang menjadi kebijakan Pak Menteri. Tentu sesuaikan dengan kearifan lokal di Sumut. Misalnya IT, kita bangun aplikasi di dinas, guru, kepala sekolah, disposisi, e-learning itu kan hal-hal yang coba bangun selaraskan kebijakan kementrian," ujar dia. 

Baca juga: Hari Guru Nasional, 3 Harapan Guru Milenial untuk Pendidikan Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi menyebut guru adalah pilar bangsa yang menunjang kemajuan bangsa.

Menurutnya, guru lah yang mendidik para pemimpin, melahirkan budi pekerti seorang pemimpin.

"Wajarlah kalau pada hari guru ini kita datang ke makam pahlawan, karena para pahlawan ini lah soko guru kita," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com