Grup yang dibentuk Djaduk, Wathathitha keluar sebagai Juara I Lomba Musik Humor Tingkat Nasional pada tahun 1978.
Baca juga: INFOGRAFIK: Selamat Jalan Mas Djaduk...
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (13/11/2019)), Djaduk membentuk Orkes Keroncong Sinten Remen yang dilebur dari dua grup keroncong binaan Djaduk.
Selain Sinten Remen, Djaduk juga membina grup musuk Kua Etnika.
Selama ini Djaduk dikenal sangat piawai mengolah musik kolaborasi antara tradisonal dan modern. Ia juga membuat lagu rohani di album Dia Sumber Gembiraku.
Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...
Djaduk bersama rekan-rekan seniman di Yogyakarta menggagas festival musik Ngayogjazz. Acara musik tersebut digelar di desa-desa.
Kepada Jodhi Yudono, penulis di Catatan Kaki Jodhi Yudono di Kompas.com, Kamis (24/10/2013), Djaduk smepat menggambarkan arti dari menghadirkan musik jazz di desa.
"Sekarang saya menjadi penggagas sebuah event dan punya beberapa ruang di festival seperti Ngayogjazz, Jazz Gunung, kemudian ada yang berskala dunia dan punya jaringan ke internasional, tetapi semua saya meyakini basik saya adalah tradisi."
Baca juga: Mendiang Djaduk Ferianto, Menjawab Tantangan Zaman dengan Ngayogjazz
"Kami melihat potensi yang luar biasa di tradisi itu, hanya memang persoalan yang muncul adalah tarik-ulur. Kami mempercayai tradisi kan selalu berkembang, jadi kami sangat membuka diri pada tradisi, karena kami juga tidak mau terkungkung dalam tradisi," kata Djaduk kepada Jodhi Yudono, kala itu.
"Kami akhirnya bergaul dengan tradisi-tradisi lain untuk menjawab suatu tantangan. Kami harus mengembangkan tradisi itu, yang tidak ada harus kita bangun yang baru, yang sudah tidak zamannya kita buang."
Baca juga: Djaduk Ferianto Meninggal, Keluarga Keraton Datang Melayat
"Djaduk itu orangnya baik," kakak Kandung Djaduk Ferianto Otok Bima Sidharta saat ditemui dirumah duka Kembaran, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (13/11/2019)
Otok bercerita bahwa adik bungsunya adalah pribadi yang serius saat mengerjakan apapun. Namun Djaduk juga sosok yang humoris dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Menurutnya, Djaduk memilih berkecimpung di kesenian walaupun sang ayah tidak pernah memaksa anaknya mengikuti jejaknya.
Baca juga: Menteri hingga Gubernur Kirim Karangan Bunga untuk Keluarga Djaduk Ferianto
Dari tujuh bersaudara, ada empat anak Bagong Kussudiardjo yang berkecimpung di dunia kesenian.
"Yang menjadi seniman ada tiga orang, sebenarnya empat, tetapi satu sudah meninggal. Ada Mba Ita seniman tari, saya karawitan, Butet seni monolog dan segala macam seni, kemudian Djaduk seni musik," tegasnya.