Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Berpulang Mas Djaduk...

Kompas.com - 14/11/2019, 05:16 WIB
Rachmawati

Editor

Hal yang sama juga disampaikan Butet Kartaredjasa. Ia mengatakan kakaknya sangat serius menggarap Ngayogjazz 2019.

Ia mengatakan, pada acara yang digelar 3 hari lagi itu, Djaduk sudah meminta penggagas Ngayogjazz untuk naik ke panggung mendampingi Menko Polhukam Mahfud MD membuka acara tersebut.

Baca juga: Cerita Butet Saat Djaduk Temukan Melodi untuk Dimainkan di Afrika Selatan

"Dia memang dikenal pekerja keras, penuh disiplin, menyiapkan segala sesuatunya secara perfeksionis," ucapnya.

"Sehingga saya bisa memahami dari setiap persiapan-persiapan yang dilakukan itu menyedot energy, menyedot konsentrasi yang berlebih dari dosisnya. Dan itulah Djaduk," tambahnya.

Butet berharap, Ngayogjazz bisa terus dilanjutkan walaupun Djaduk telah meninggal

Gelaran Ngayogjazz 2019 rencananya digelar pada Sabtu (16/11/2019) di Padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

"Yang pasti mudah-mudahan Ngayogjazz bisa terus diwujudkan, dilaksanakan tanggal 16 November ini sebagai monumen terakhirnya Djaduk," ujarnya.

Baca juga: Djaduk Ferianto Meninggal, Glenn Fredly Sedih dan Merasa Kehilangan

 

Rencana tampil di Afrika Selatan

Djaduk dijadwalkan akan tampil di Cape Town, Afrika Selatan, pada akhir Maret 2020. Rencananya ia akan berkolaborasi dengan dengan vokalis dan musik perkusi dari Johannesburg dan Cape Town.

Bahkan Djaduk dan kakanya, Butet sempat pergi ke Table Mountain, Afrika Selatan.

Kala itu, Djaduk bercerita pada kakaknya bahwa ia sudah menemukan melodi yang akan dimainkan di Cape Town Jazz.

Djaduk melaporkan kepada saya kalau dia sudah menemukan melodi yang akan dimainkan untuk satu komposisi, kolaborasi dengan para pemusik dari Afrika itu. Dia lalu bersiul-siul dan direkam melodi itu," katanya.

Baca juga: Belajar dari Wafatnya Djaduk Ferianto, Ini 15 Cara Mudah Jaga Jantung Tetap Sehat

Setelah Djaduk meninggal, Butet izin kepada istri Djaduk untuk membuka ponselnya agar bisa mencari melodi tersebut.

Ia berharap musisi Kua Etnika binaan Djaduk bisa memuwujudkan komposisi yang ditemukan Djaduk di puncak gunung.

"Mudah-mudahan kawan-kawan Kuaetnika yang sudah biasa bekerja sama dengan Djaduk bisa mewujudkan komposisi melodinya yang sudah ditemukan di puncak gunung yang sangat tinggi itu," tutur Butet sambil menahan tangis.

Selamat berpulang Mas Djaduk...

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Dandy Bayu Bramasta, Kurnia Sari Aziza | Editor: Khairina, Kurnia Sari Aziza, Sari Hardiyanto, Michael Hangga Wismabrata, Aprillia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com