KOMPAS.com - "RIP. Djaduk Ferianto". Demikian tulis Butet Kartaredjasa dalam akun Instragram-nya, @masbutet, Rabu (13/11/2019).
Setelah itu, Butet juga mengunggah gambar tulisan "Sumangga Gusti" berwarna putih dengan latar belakang hitam.
Tulisan tersebut kurang lebih berarti mengikhlaskan kepergian sang adik, Greogorius Djaduk Ferianto, ke Sang Khalik.
Seperti diketahui, Djaduk meninggal pada usia 55 tahun. Putra bungsu dari seniman Bagong Kussudiardja itu juga merupakan adik kandung Butet. Djaduk dikenal sebagai seniman mulitalenta dan total dalam dunia seni.
Salah satu sahabat dekat Djaduk, Debyo, membenarkan kabar tersebut. Seniman senior itu meninggal dunia pada Rabu dini hari, pukul 02.30 WIB.
"Ya, benar," ujar Debyo kepada Kompas.com, Rabu pagi.
Sejumlah karya yang fenomenal telah diciptakannya bersama grup musik binaanya, Kua Etnika dan Sinten Remen.
Dalam menciptakan lagu, Djaduk sangat piawai untuk memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan modern. Hal ini membuat lagu karyanya memiliki khas tersendiri.
Pria yang memiliki nama Greogorius Djaduk Ferianto itu juga membuat lagu rohani, yaitu dalam album Dia Sumber Gembiraku.
Selain berkarya, Djaduk pun getol mengajak masyarakat untuk mencintai dan merawat budaya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan