Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik OTT Kadis Pariwisata Lombok Barat, Staf Kaget hingga Sembunyikan Uang di Ransel

Kompas.com - 13/11/2019, 06:20 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Setelah digeledah, ruangan Kadispar disegel untuk mengantisipasi tak berpindahnya barang bukti yang diperlukan.

"Ya ruangan Kadispar kami segel sementara, tetapi tidak akan menganggu aktivitas di Dinas tersebut, tetap berjalan seperti biasa di semua ruangan, kecuali ruangan Kadispar," kata Agus Taufikurrahman, Kasi Intel Kejari Mataram.

Dia juga mengatakan paska OTT banyak barang bukti yang diamankan, selain uang dengan nominal Rp 95.850.000.

"Banyak barang bukti lainnya selain uang, banyaklah, belum bisa kami jelaskan, ada dokumen, ada banyaklah, tunggu hasil penyidikan saja, pasti akan kami beberkan," katanya.

Baca juga: Wakajati NTB: Kadis Pariwisata Lombok Barat Peras Kontraktor, Ancam Persulit Izin

Diperiksa lebih dari 8 jam

Kadis Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi diperiksa tim penyidik lebih dari 8 jam.

Ispan sempat mengelak dan membantah melakukan tindak pemerasan. 

Ia menekankan bahwa uang yang berada dalam ransel hitam itu adalah uang pribadinya yang akan digunakan untuk melanjutkan pendidikan S3 di luar daerah.

Pemeriksaan berlangsung alot. Ispan terlihat serius menjalani.pemeriksaan.

Beberapa kali bagian samping wajahnya muncul dari balik gorden yang sempat tersingkap di ruangan tim penyidik.

Selasa malam, sekitar pukul 19.00 Wita, Ispan digiring menuju mobil tahanan Kejaksaan menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram.

Baca juga: Sambut Kemerdekaan, Vokasi UI Perkuat Ekonomi Digital Lombok Barat

Pilih bungkam

 

Ia telah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan.

Ispan hanya tersenyum saat ditanya wartawan terkait kasusnya. Dia memilih bungkam dan memasuki mobil tahanan dengan wajah tertunduk.

"Yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan, terkait pembangunan fasilitas kawasan pariwisata Lombok Barat," kata Agus.

Agus belum bisa memberikan keterangan secara mendetail lokasi kawasan pembangunan yang dikerjakan kontraktor, dan menjadi sasaran pemerasan sang Kadis Pariwisata Lombok Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com