Jika ternyata hasil yang dikeluarkan berbeda dengan yang diajukannya, Rudy mengaku telah memiliki keputusan sendiri, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga: Gibran: Saya Serius Maju Pilkada Solo
Seorang pengamat politik menilai peluang Gibran sangat besar menjadi Wali Kota Solo karena pengaruh bapaknya yaitu Jokowi.
Pengamat politik dari Univesitas Indonesia, Delia Wildianti, menilai kecil kemungkinan Gibran ditolak mendapatkan tiket bakal calon wali kota Solo.
Menurutnya, lulusan University of Technology Insearch, Australia, ini memiliki keistimewaan sebagai anak Presiden Jokowi.
Selain itu, popularitas Gibran sudah teruji, termasuk prestasinya sebagai pengusaha kuliner, kata Delia.
Baca juga: Menggagas Langkah Politik Gibran Temui Megawati Jelang Pilkada Solo 2020
"Di Solo sendiri, Pak Jokowi masih sangat dihormati," kata Delia kepada wartawan Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Delia melanjutkan, meskipun DPC PDI Perjuangan Solo sudah memiliki calon sendiri, penentuan calon wali kota tetap berada di tangan elite, khususnya Megawati Soekarnoputri.
"Menolak Gibran di posisi privilege tadi sulit juga," katanya.
Meskipun tampak ketegangan antara DPC Solo dan Gibran, kata Delia, semuanya bisa diselesaikan melalui mekanisme internal PDI Perjuangan.
Baca juga: Gibran Datangi Kediaman Megawati, Ketua PDI-P Solo: Sah-sah Saja
Gibran mengaku lobi politik dilakukan untuk mendapatkan tiket Pilwakot Solo atas inisiatif sendiri.
Dalam sejumlah kesempatan, Gibran mengaku maju pilwakot atas kehendak sendiri. Tak ada campur tangan dari Jokowi, katanya.
"Pokoknya bapak enggak pernah memaksa apa pun, enggak pernah mengarahkan harus ke sini, harus ke sana, enggak. Semuanya bebas. Semuanya, yang penting harus mandiri," kata Gibran kepada wartawan Fajar Sodiq di Solo untuk BBC News Indonesia, pekan lalu.
Baca juga: Jokowi Jadi Presiden Lagi, Gibran Sampaikan Terima Kasih ke Megawati
Ia menyitir pernyataan Gibran yang pernah menolak masuk politik.