Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Maju Pilkada Solo Tanpa Bantuan Ayahnya, Pengamat: Jokowi yang Memudahkan Jalan Gibran

Kompas.com - 28/10/2019, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, mengaku ikut bersaing memperebutkan kursi wali kota Solo, tanpa bantuan ayahnya. Klaim ini diragukan seorang pengamat.

Tapi, seberapa besar peluang Gibran?

Keseriusan ini ditunjukkannya dengan kunjungannya ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kamis (24/10/2019), setelah upayanya untuk mencalonkan diri mendapat halangan di tingkat daerah.

Alasannya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo sudah memiliki calon sendiri, yaitu pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Keduanya politikus senior di wilayah itu.

Baca juga: Saat Gibran Mulai Unjuk Gigi...

Namun, Gibran menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang dinilai sebagai upanaya untuk mendapatkan restu alias tiket dari DPP PDI-P untuk dapat maju ke Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo tahun depan.

"Saya sampaikan keadaan di Solo seperti apa. Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilwakot Solo)," kata Gibran kepada media seusai menemui Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Sementara salah seorang pengurus DPP PDI Perjuangan, Arief Wibowo, mengatakan tiket bakal calon wali kota Solo untuk Gibran akan ditentukan dalam rapat pengurus DPP.

Baca juga: Gibran Beri Hadiah Kemeja Bergambar Prabowo dan Jokowi ke Santri

Resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka pada 11 Juni 2015 di Solo, Jateng. Getty Images Resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka pada 11 Juni 2015 di Solo, Jateng.
Sebelum memilih bakal calon kepala daerah, PDI Perjuangan akan melakukan survei, penelusuran jejak rekam, hingga kapasitas dan kapabilitas.

"Ada banyak penilaian," kata Arief Wibowo kepada BBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).

Sejauh mana restu dari DPP PDI-P itu akan turun kepada Gibran, Arief Wibowo mengatakan bahwa partanya adalah partai yang tertib.

"Kita ini partai tertib. Sudah enggak bisa lagi mengikuti kemauan orang per orang. Kalau kemauan orang per orang di partai itu sudah tidak ada kecuali prerogratif ketua umum (Megawati)."

Baca juga: Saat Gibran Berikan Pengalaman Berbisnis di Depan Santri...

Di tempat terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo tidak mempersoalkan pertemuan antara Gibran dan Megawati di Jakarta walaupun dia bersikukuh tetap mencalonkan pasangan Purnomo-Teguh dalam pemilihan wali kota Solo 2020.

Menurutnya, nama pasangan itu muncul dari hasil aspirasi semua pengurus tingkat PAC di Solo.

"Nama itu muncul karena aspirasi dari tingkat anak ranting, ranting, dan lima PAC di Solo. DPC hanya menyerahkan nama pasangan itu ke Jakarta," ujar Rudy - panggilan FX Hadi Rudyatmo - yang juga menjabat Wali Kota Solo.

Baca juga: Gibran Temui Megawati, Calon Wali Kota Solo Pilih Tetap Tunggu Keputusan PDI-P

Ia pun tidak mau berandai-andai terkait hasil rekomendasi yang akan dikeluarkan DPP PDI Perjuangan terkait calon yang akan diusung partai ini.

Jika ternyata hasil yang dikeluarkan berbeda dengan yang diajukannya, Rudy mengaku telah memiliki keputusan sendiri, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Gibran: Saya Serius Maju Pilkada Solo


Peluang Gibran memenangi kursi wali kota Solo?

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah acara di Solo, Jateng. BBC News Indonesia/Fajar Sodiq Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah acara di Solo, Jateng.
Seorang pengamat politik menilai peluang Gibran sangat besar menjadi Wali Kota Solo karena pengaruh bapaknya yaitu Jokowi.

Pengamat politik dari Univesitas Indonesia, Delia Wildianti, menilai kecil kemungkinan Gibran ditolak mendapatkan tiket bakal calon wali kota Solo.

Menurutnya, lulusan University of Technology Insearch, Australia, ini memiliki keistimewaan sebagai anak Presiden Jokowi.

Selain itu, popularitas Gibran sudah teruji, termasuk prestasinya sebagai pengusaha kuliner, kata Delia.

Baca juga: Menggagas Langkah Politik Gibran Temui Megawati Jelang Pilkada Solo 2020

"Di Solo sendiri, Pak Jokowi masih sangat dihormati," kata Delia kepada wartawan Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia, Jumat (25/10/2019).

Delia melanjutkan, meskipun DPC PDI Perjuangan Solo sudah memiliki calon sendiri, penentuan calon wali kota tetap berada di tangan elite, khususnya Megawati Soekarnoputri.

"Menolak Gibran di posisi privilege tadi sulit juga," katanya.

Meskipun tampak ketegangan antara DPC Solo dan Gibran, kata Delia, semuanya bisa diselesaikan melalui mekanisme internal PDI Perjuangan.

Baca juga: Gibran Datangi Kediaman Megawati, Ketua PDI-P Solo: Sah-sah Saja

Misal di katering saya punya CSR kursus Bahasa Inggris. Itu muridnya sudah ribuan. Kalau saya jadi pengusaha cuma ribuan itu saja yang bisa saya bantu, ujarnya menjelaskan alasannya akhirnya terjun ke politik. Getty Images Misal di katering saya punya CSR kursus Bahasa Inggris. Itu muridnya sudah ribuan. Kalau saya jadi pengusaha cuma ribuan itu saja yang bisa saya bantu, ujarnya menjelaskan alasannya akhirnya terjun ke politik.
"Bagaimana kemudian ada win-win solution dengan calon yang sudah muncul, saya rasa itu bisa diselesaikan di internal partai," katanya.

Gibran mengaku lobi politik dilakukan untuk mendapatkan tiket Pilwakot Solo atas inisiatif sendiri.

Dalam sejumlah kesempatan, Gibran mengaku maju pilwakot atas kehendak sendiri. Tak ada campur tangan dari Jokowi, katanya.

"Pokoknya bapak enggak pernah memaksa apa pun, enggak pernah mengarahkan harus ke sini, harus ke sana, enggak. Semuanya bebas. Semuanya, yang penting harus mandiri," kata Gibran kepada wartawan Fajar Sodiq di Solo untuk BBC News Indonesia, pekan lalu.

Baca juga: Jokowi Jadi Presiden Lagi, Gibran Sampaikan Terima Kasih ke Megawati


'Jokowi yang memudahkan jalan Gibran'

Dalam sejumlah kesempatan, Gibran mengaku maju pilwakot atas kehendak sendiri. Tak ada campur tangan dari Jokowi, katanya. BBC News Indonesia/Fajar Sodiq Dalam sejumlah kesempatan, Gibran mengaku maju pilwakot atas kehendak sendiri. Tak ada campur tangan dari Jokowi, katanya.
Di sisi lain, Delia meragukan itu semua atas kehendak Gibran semata.

Ia menyitir pernyataan Gibran yang pernah menolak masuk politik.

Janggal, kata Delia, Gibran yang semula tidak tertarik berpolitik tiba-tiba menyatakan penuh tekad untuk maju dalam Pilwakot Solo.

"Saya rasa, pengaruhnya yang paling besar adalah kesempatan Jokowi untuk memudahkan jalan ini," kata Delia.

Keluarga Jokowi dinilai hanya punya kesempatan besar untuk meregenerasi politik lima tahun ke depan, saat mantan wali kota Solo ini menjabat presiden untuk periode kedua, ujarnya.

Baca juga: Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Diminta Megawati Ikuti Tahapan Partai

Sebab, setelah lengser dari takhta, Jokowi tetap populer, tapi tak cukup berkuasa untuk menempatkan seseorang dalam jabatan strategis.

"Setelah ini konstelasi berubah, politik berubah, posisi Jokowi juga berubah," kata Delia.

Delia membandingkan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap terlambat menempatkan anaknya dalam posisi strategis di pemerintahan.

"Kita lihat Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) belum berhasil meraih suatu posisi dalam lingkup pemerintahan, ya barang kali itu yang jadi pelajaran bagi Pak Jokowi," katanya.

Baca juga: Bertemu Megawati, Gibran Tegaskan Tak Maju Lewat Jalur Independen


Alasan Gibran ikut politik

Gibran Rakabuming (kiri) mengatakan dirinya kini terjun ke politik, karena menganggapnya lebih bermanfaat bagi banyak orang. BBC News Indonesia/Fajar Sodiq Gibran Rakabuming (kiri) mengatakan dirinya kini terjun ke politik, karena menganggapnya lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Gibran Rakabuming mengatakan, dirinya kini terjun ke politik karena menganggapnya lebih bermanfaat bagi banyak orang.

Ia beranggapan jika hanya menjadi pengusaha, lingkup orang yang bisa dibantunya hanya terbatas.

"Misal di katering saya punya CSR kursus bahasa Inggris. Itu muridnya sudah ribuan. Kalau saya jadi pengusaha cuma ribuan itu saja yang bisa saya bantu," ujarnya seperti dilaporkan wartawan Fajar Sodiq untuk BBC News Indonesia di Solo.

Sementara ketika menjadi kepala daerah, ia punya bayangan akan membantu orang lebih banyak lagi. "Tetapi, kalau saya terjun ke politik, yang bisa saya bantu kalau di Solo ya 600.000 orang melalui kebijakan saya," ungkapnya.

Baca juga: Gibran Temui Megawati di Teuku Umar, Sekjen PDI-P: Hanya Silaturahmi

Gibran pun mengakui niat untuk terjun ke politik telah dilakukannya sejak menemui Wali Kota Slo FX Hadi Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Solo beberapa waktu lalu.

Saat itu kedatangannya ke rumah dinas Wali Kota Solo itu untuk menanyakan perihal persyaratan untuk maju sebagai bakal calon wali kota Solo melalui PDI Perjuangan.

"Saya katakan dari waktu saya bertemu Pak Wali Kota memang tujuan saya masuk politik dan mendaftar lewat PDI-P," katanya.

Baca juga: Gibran Datangi Kediaman Megawati Soekarnoputri, Ada Apa?

Pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui PDI Perjuangan ditutup sejak 23 September 2019.

DPC PDI Perjuangan Solo telah mengajukan nama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Purnomo-Teguh. Tapi hal ini tak menutup langkahnya untuk melobi ke Teuku Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com