Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kasus Obesitas di Karawang, Tiga Meninggal

Kompas.com - 29/09/2019, 18:43 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Beberapa tahun terakhir, terdapat empat kasus obesitas di Karawang. Tiga di antaranya meninggal.

Berikut empat kasus obesitas yang mencuat di Karawang:

1. Arya Permana

Arya Permana, bocah asal Karawang mengenakan baju saat berat badannya 192 kilogram. Kini berat badan Arya turun menjadi 85 kilogram dan gemar berenang serta bermain sepakbola, Selasa (18/6/2019).KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Arya Permana, bocah asal Karawang mengenakan baju saat berat badannya 192 kilogram. Kini berat badan Arya turun menjadi 85 kilogram dan gemar berenang serta bermain sepakbola, Selasa (18/6/2019).

Dua tahun lalu, berat badan Arya mencapai 192 kilogram. Namun, saat ditemui kembali, Senin (23/7/2018), berat badan Arya sudah turun banyak, 91 kilogram. Beratnya kini 101 kilogram.

Pipinya semakin tirus dan dia semakin bersemangat melakukan sejumlah aktivitas, sebut saja jalan sejauh 2 kilometer dan mengendarai sepeda motor.

Arya yang kini duduk di bangku SMP itu semakin sering tersenyum dan tertawa, juga gemar berolah raga.

Penurunan berat badan Arya ditempuh dengan berbagai upaya, di antaranya memjauhi makanan manis, menjaga pola makan, hingga operasi penyempitan lambung.

Ade Somantri, ayah Arya, mengatakan, Arya telah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu. Itu yang menyebabkan Arya saat ini gampang kenyang.

"Lambungnya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula," ujar Ade.

Baca juga: Bobot Bocah Arya Permana Turun hingga 91 Kg, Ini Rahasianya

Selang waktu kemudian, berat badan Arya turun 107 kilogram dari 192 kilogram menjadi 85 kilogram. Ia bahkan mampu melakukan kegiatan yang dia sukai seperti berenang hingga bermain sepakbola.

"Sekarang sering renang dan main sepak bola. Kadang renang di Green Canyon Karawang," katanya.

Menurunnya berat badan Arya meninggalkan gelambir di tubuhnya. Arya kemudian menjalani operasi untuk menghilangkan gelambir di RSHS Bandung.

2.Yudi Hermanto

Yudi Hermanto, pasien obesitas dengan berat 310 kg meninggal dunia.KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Yudi Hermanto, pasien obesitas dengan berat 310 kg meninggal dunia.

Yudi yang merupakan merupakan warga Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat itu mengaku tak tahu persis penyebab berat badannya terus bertambah hingga tiga kali lipat, dari 110 kilogram menjadi 310 kilogram.

Yudi sempat putus asa dengan penyakit obesitas yang dideritanya. Sebab, di tengah keterbatasan ekonomi, berat badannya justru naik menjadi 310 kilogram. Yudi kemudian mendapat bantuan berobat oleh Pemkab Karawang.

Baca juga: Sesak Napas dan Kejang, Pasien Obesitas 310 Kg Meninggal

Hanya saja, Yudi dinyatakan telah tiada pada Minggu (10/12/2017) subuh, setelah mengalami sesak napas dan kejang-kejang. Yudi meninggal setelah sempat sepekan mendapat perawatan di RSUD Karawang.

3.Sunarti

Sunarti (39) tampak tidur miring ke kanan untuk mendapatkan posisi yang enak agar bisa bernafas. Warga Kabupaten Karawang ini dirujuk Ke RSHS Bandung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait obesitas yang dideritanya.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Sunarti (39) tampak tidur miring ke kanan untuk mendapatkan posisi yang enak agar bisa bernafas. Warga Kabupaten Karawang ini dirujuk Ke RSHS Bandung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait obesitas yang dideritanya.

Berat badan Narti, sapaan akrabnya, kian bertambah sejak delapan tahun terakhir. Padahal sebelumnya berat badannya 75 kilogram. Narti mengakui, sejak enam bulan terakhir jarang melakukan aktivitas dan kerap mengurung diri di dalam rumah.

"Di kasur, jarang ke luar (rumah), kalau ada penjual bakso dan mie, beli," akunya, saat itu.

Narti mengaku makan nasi dua kali sehari. Hanya saja, ia kerap "ngemil" mie dan bakso. Kebiasannya itu juga ia ungkapkan kepada dokter RSUD Karawang.

Perempuan 39 tahun itu, sebelumnya dikabarkan berbobot 200 kilogram hingga tidak bisa berjalan. Ia hanya tergolek seorang diri di rumahnya di Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Pasalnya, suami Narti bekerja di luar kota dan pulang hanya dalam waktu tertentu.

Namun setelah ditimbang di RSUD Karawang, ternyata berat badan Narti, sebutan akrabnya, berat badannya 148 kilogram.

Narti kemudian dirujuk ke RSHS Bandung. Sunarti menjalani beberapa treatment dan tindakan medis di RSHS. Ia mulai dirawat pada 31 Januari 2019 lalu. Saat masuk rumah sakit, bobot Sunarti 148 kg.

Dikabarkan bahwa selama enam bulan terakhir, Sunarti mengonsumsi obat methylprednisolone golongan steroid untuk menghilangkan nyeri di bagian lututnya. Obat steroid ini dapat meningkatkan kegemukan, karena secara tidak langsung menambah nafsu makan.

Pada 18 Februari 2019, Sunarti menjalani operasi bariatrik. Operasi ini merupakan tindakan pengecilan lambung.

Sebelum melakukan tindakan medis ini, Sunarti melakukan diet pengaturan makan, dan berhasil menurunkan berat badan sebanyak 12 kg, dari 148 kg menjadi 136 kg.

Sunarti meninggal pada Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 04.00 WIB, sehari setelah ia pulang dari RSHS Bandung.

4. Satia Putra

Satia Putra (7) dan ayahnya, Sarli (60) saat tiba di RSUD Karawang, Rabu (3/7/2019)KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Satia Putra (7) dan ayahnya, Sarli (60) saat tiba di RSUD Karawang, Rabu (3/7/2019)

Di usia 7 tahun, Satia Putra, putra pasangan Sarli (60) dan Komariah (40), warga Desa Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang mengalami obesitas ekstrem dengan berat 97 kilogram. Bobot bocah itu kemudian berangsur naik menjadi 110 kilogram.

Beberaoa bulan lalu, Satia menjalani pemeriksaan awal di RSUD Karawang. Hasilnya Satya dinyatakan sehat. Satia direkomendasikan dirujuk ke RSHS Bandung untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Akan tetapi, saat itu keluarga belum siap untuk membawa bocah itu ke Bandung lantaran rewel.

"Terakhir periksa kena asma," kata Komariah, ibu Satia.

Karena beberapa hari terakhir mengalami sesak nafas, keluarga berencana membawa Satia ke RSHS Bandung atas saran dokter. Namun, belum sempat niat tersebut terlaksana, pada Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 21.00 WIB, Satia menghembuskan nafas terakhir.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Berat Badan Satia, Bocah Obesitas Asal Karawang, Semakin Bertambah

Ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hasanudin mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah penderita obesitas di Karawang.

Hanya saja, ada beberapa yang ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada Arya Permana yang termasuk berhasil, dan Yudi Hermanto," kata dia.

Meski belum memiliki data, Nurdin menyebut Pemkab Karawang pada tahun ini akan kembali melakukan pendataan keluarga sehat. Pendataan ini sudah dilakukan tahun 2018 lalu dan berhasil mencatat kondisi kesehatan 37 persen warga Karawang.

"Tahun ini akan dilakukan kembali. Dengan begitu nanti akan ada catatan kondisi kesehatan warga," kata Nurdin.

Pemerintah, kata Nurdin, juga tengahmenggalakkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Di dalam program tersebut, Pemkab Karawang mengampanyekan perilaku hidup sehat, pola makan sehat, dan rutin memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com