Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Satia Bocah Asal Karawang, Berat Badan Naik hingga Disarankan Dokter Jantung Cepat Diperiksa

Kompas.com - 03/07/2019, 20:24 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat badan 97 kilogram warga Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, akan dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani pemeriksaan, Rabu (3/7/2019).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat mengatakan, Satia dibawa ke RSUD Karawang melalui program Karawang Sehat.

Artinya, biayanya bakal ditanggung pemerintah. Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Nurdin, tidak ditemukan kelaian pada Satia.

Berikut fakta-fakta terbaru Satia Putra bocah dengan berat 97 kilogram.

1.  Sunat tidak mempengaruhi nafsu makan

Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat 97 kilogram asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang tengah makan, Senin (1/7/2019).KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat 97 kilogram asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang tengah makan, Senin (1/7/2019).

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat mengatakan, rumor nafsu makan meningkat setelah dikhitan belum terbukti secara ilmiah.

"Belum pernah ada penelitian dan literatur yang menyatakan seperti itu. Secara medis belum ada yang menyimpulkan akibat disunat menyebabkan kegemukan," kata Nurdin yang juga dokter kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Dokter Sebut Tak Ada Kaitan antara Disunat dengan Kegemukan Satia

2.  Pola makan yang berlebihan

ilustrasi makanan sehatShutterstock ilustrasi makanan sehat

Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan paramedis puskesmas yang memeriksa Satia Putra (7), bocah obesitas asal Karawang itu mengalami kegemukan karena pola makan yang berlebihan, bocah itu juga jarang gerak.

"Gaya hidupnya harus dibimbing dan diarahkan," kata Nurdin.

Begitu pun tidak ada faktor keturunan. Petugas kesehatan sudah memberikan arahan kedua orangtua Satia.

"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keinginannya, tidak dikasih dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.

Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang: Makan 6 Kali Sehari dan Tak Bisa Tidur Terlentang

3.  Disarankan dokter jantung cepat diperiksa

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hervin RamdhaniKOMPAS.com/FARIDA FARHAN Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hervin Ramdhani

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hervin Ramdhani menyarankan Satia Putra, bocah obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, cepat diperiksa.

Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan Satia secara menyeluruh, termasuk jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com