KOMPAS.com - Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat badan 97 kilogram warga Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, akan dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani pemeriksaan, Rabu (3/7/2019).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat mengatakan, Satia dibawa ke RSUD Karawang melalui program Karawang Sehat.
Artinya, biayanya bakal ditanggung pemerintah. Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Nurdin, tidak ditemukan kelaian pada Satia.
Berikut fakta-fakta terbaru Satia Putra bocah dengan berat 97 kilogram.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat mengatakan, rumor nafsu makan meningkat setelah dikhitan belum terbukti secara ilmiah.
"Belum pernah ada penelitian dan literatur yang menyatakan seperti itu. Secara medis belum ada yang menyimpulkan akibat disunat menyebabkan kegemukan," kata Nurdin yang juga dokter kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
Baca juga: Dokter Sebut Tak Ada Kaitan antara Disunat dengan Kegemukan Satia
Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan paramedis puskesmas yang memeriksa Satia Putra (7), bocah obesitas asal Karawang itu mengalami kegemukan karena pola makan yang berlebihan, bocah itu juga jarang gerak.
"Gaya hidupnya harus dibimbing dan diarahkan," kata Nurdin.
Begitu pun tidak ada faktor keturunan. Petugas kesehatan sudah memberikan arahan kedua orangtua Satia.
"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keinginannya, tidak dikasih dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.
Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang: Makan 6 Kali Sehari dan Tak Bisa Tidur Terlentang
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hervin Ramdhani menyarankan Satia Putra, bocah obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, cepat diperiksa.
Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan Satia secara menyeluruh, termasuk jantung.