Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Derita Korban Bencana Karhutla, Berharap pada Hujan hingga Napas Semakin Sesak

Kompas.com - 06/09/2019, 17:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Sementara itu, Komandan Koramil 01/Rengat Kapten Inf Legimin mengatakan, luas lahan yang terbakar di wilayah Riau sekitar 85 hektar. Pemadaman pun menemui sejumlah kendala.

"Kendala di lapangan, cuaca cukup panas, kemudian angin kencang, sehingga asap membuat jarak pandang kurang dari 10 meter," kata Legimin.

Siapkan posko dan sarankan pakai masker 

Sementara itu, kondisi asap karhutla di Palembang, Sumatera Selatan, juga semakin mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nuraini bahkan telah menyiapkan posko sebagai upaya pencegahan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Tim kesehatan akan selalu siaga di posko itu. 17 Kabupaten/Kota sudah diinstruksikan mendirikan posko. Setiap warga yang mengeluh akan langsung ditindaklanjuti," kata Lesty, Jumat (6/9/2019).

Selain itu, petugas mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta menggunakan masker.

"Partikel dari asap sangat berbahaya, jadi ketika berada di luar harus gunakan masker," ujarnya.

Berharap hujan segera turun

Bencana karhutla juga muncul di Kalimantan Selatan. Menurut Kepala pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan, setiap hari titik api terus bermunculan.

"Setiap hari ada saja titik api bermunculan di wilayah kami sehingga heli water bombing terus dikerahkan untuk pemadaman," ujar Wahyuddin, kepada wartawan, Kamis (5/9/2019).

Menurut Wahyuddin, saat ini heli water bombing dikerahkan 2 kali sehari pagi dan sore untuk membantu pemadaman tim darat yang sulit menjangkau titik api.

Namun, dengan seluruh sumber daya yang dimiliki, pihaknya berharap agar segera turun hujan agar karhutla bisa segera diatasi.

"Kami hanya menekan karhutla karena mustahil memadamkan titik api secara keseluruhan, kecuali ada hujan," lanjut Wahyuddin.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Idon Tanjung, Hendra Cipta, Andi Muhammad Haswar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com