Untuk kualitas pertumbuhan, kratom sendiri tidak memerlukan perawatan luar biasa. Cukup dengan memberikan pupuk organik dan rutin merapikan rumput.
Dilansir dari dw.com, pada tahun 2017 ekspor kratom sempat turun karena cuaca buruk dan ketakutan akan salmonela.
Namun sejak tahun lalu, ekspor kratom kembali menguat.
"Pasar Kratom telah sangat baik selama dekade terakhir dan masih memiliki potensi di tahun-tahun mendatang," jelas Prabu, petani Kratom.
"Orang akan melihat manfaatnya, cepat atau lambat," tambah Prabu.
Baca juga: Kontroversi Kratom, Tanaman Obat Asal Kalimantan yang Akan Dilarang BNN
Pontianak menjadi pos perdagangan utama kratom di Pontianak
Data dari kantor pos utama, pada tahun 2016 menunjukkan bahwa wilayah itu mengirim sekitar 400 ton ke luar negeri setiap bulan yang memiliki nilai sekitar 130 juta dollar AS per tahun.
Menurut American Kratom Association, sebanyak lima juta orang Amerika Serikat menggunakan kratom dan jumlahnya terus bertambah.
Para pelanggan biasanya mendapatkan kratom melalui paltform online seperti Facebook, Instagram dan toko online Ali Baba.
"Sekitar 90 persen dari pengiriman kami dari provinsi Kalimantan Barat adalah kratom yang dijual ke Amerika Serikat," kata kepala kantor pos Zaenal Hamid.
Baca juga: Akan Dilarang di Indonesia, Bagaimana Legalisasi Kratom di Berbagai Negara?
SUMBER: KOMPAS.com (Hendra Cipta)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan