"Yang kita sesalkan kenapa tidak singgah di pemda, kalau terjadi apa-apa di atas siapa yang mau tanggung jawab," kata Bupati Eltinus usai mengukuhkan Paskibra Mimika, Jumat malam.
Apalagi, kata Eltinus, area Freeport di Tembagapura merupakan daerah rawan yang sering terjadi teror penembakan oleh kelompok separatis bersenjata, terutama saat momentum 17 Agustus.
Baca juga: Bupati Mimika Marah Menteri Jonan Datangi Freeport, Tak Diberitahu hingga Rawan Penembakan
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan, polisi telah menyiapkan penghargaan khusus untuk M Ridwan Suryana (18), siswa SMK Pasundan Cianjur kelas XII jurusan Akuntansi itu.
“Penghargaan diberikan sebagai bentuk terima kasih atas kepedulian dan ketulusannya memberikan pertolongan kepada anggota kami, Aiptu Erwin yang sekarang naik pangkat menjadi Ipda,” kata Soliyah kepada wartawan, Jumat (16/8/2019) petang.
Ridwan adalah siswa SMK yang turut memberikan pertolongan kepada Aiptu (sekarang Ipda) Erwin Yudha Wildani, anggota polisi yang disiram bensin lalu terbakar dalam aksi unjuk rasa, Kamis (15/08/2019) di Cianjur.
Baca juga: Penghargaan Disiapkan untuk Ridwan, Siswa SMK yang Beri Minum ke Polisi Terbakar di Cianjur
Sesaat sebelum kejadian itu berlangsung, dia sedang istirahat makan siang.
“Saya dengar ada demo di depan, saya penasaran lalu ke sana untuk melihat, tiba-tiba pada ribut suasananya jadi kacau,” tutur Ridwan.
Seorang polisi, lanjut dia, tiba-tiba berlari dalam kondisi terbakar. Setelah api dipadamkan oleh beberapa orang, dia sempat tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.
“Saya cari-cari air nemu dari gelas Aqua, saya minumkan ke bapak polisi itu sambil coba menenangkannya,” ucapnya.
Foto dirinya yang sedang menolong korban pun kini tersebar luas di laman Facebook dan Instagram dengan dibanjiri komentar pujian.
“Saya tidak punya maksud apa-apa, saat itu saya spontanitas saja ingin menolongnya karena kasihan melihatnya sendirian mengerang kesakitan,” ujarnya.
Baca juga: Kesaksian Ridwan, Siswa SMK yang Tolong Polisi Terbakar di Cianjur
“Saya tidak tahu anak saya ikut demo. Tahu-tahu tadi siang (kemarin) sudah ada fotonya (beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp sebagai tersangka),” kata Enung (49), saat ditemui di rumahnya, Jumat (16/8/2019) malam.
Dia tidak menyangka sama sekali bahwa anak keduanya yang dikenal baik dan pendiam itu harus berurusan dengan hukum.
“Lihat kondisi seperti ini saya sedih. Karena kesehariannya baik, semua orang di sini juga tahu baik, tidak pernah melakukan yang tidak-tidak,” ucapnya.
Enung pun melayangkan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada semua pihak, terutama korban dan keluarga korban atas apa yang telah diperbuat anaknya itu.
“Saya meminta maaf, mohon maaf untuk korban dan keluarga korban,” ucapnya lirih.
Baca juga: Minta Maaf, Orangtua Mahasiswa yang Lempar Bensin ke Polisi Terbakar di Cianjur
SUMBER: KOMPAS.com (Firman Taufiqurrahman, Irsul Panca Aditra_