"Jarak dari lokasi saya ke tempat interview kurang lebih 4 kilometer, tarifnya Rp 6.000. Saya cuma punya uang Rp 2.000. Rencananya, saya pinjam kawan saya Rp 12.000 untuk pergi-pulang, ternyata teman saya juga lagi enggak ada uang," ujar Dika.
Saat menyampaikan kondisi ini kepada pengemudi, menurut Dika, pengemudi bernama Robertus itu tak keberatan.
"Saya ambil beras di kos, beras stok sehari-hari yang saya bawa dari kampung," ujar Dika.
Baca juga: Viral, Penumpang Bayar Pengemudi Ojek Online dengan 1 Kilogram Beras
Suhendra, seorang pengemudi ojek online ditemukan tidak bernyawa di depan Hotel Pringgading, Jalan Diponegoro, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/6/2019).
Dari alamat yang tercantum di KTP, Suhendra berasal dari Jalan Parang Sarpo, RT 01 RW 12, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Semarang Timur.
Saat ditemukan, Suhendra tengkurap di atas sepeda motor matiknya.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Magelang Kota, AKP Nur Saja'ah, saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan kejadian tersebut.
"Korban ditemukan oleh saksi masih mengenakan jaket ojol Grab warna hijau, dalam keadaan tengkurap di atas stang motor, di depan Hotel Pringgading, sekitar pukul 14.30 WIB," jelas Nur, dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (25/6/2019).
Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh Suhendra. Menurut keluarga, Suhendra memiliki riwayat sakit jantung dan baru menjalani pengobatan di Rumah Sakit Kota Magelang.
Baca juga: Sakit Jantung, Pengemudi Ojek Online Meninggal di Atas Motor
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko menyebut, bentrokan terjadi karena kesalahpahaman kedua belah pihak.
Bermula ketika RN (22) salah seorang warga sedang mengendarai motor ke arah timur Jalan Abdullah Dg Sirua.
Saat hendak melewati traffic light di jalan itu, tiba-tiba sebuah motor dari arah yang berlawanan yang dikendarai oleh YSH (22), pengemudi Grab muncul.
Hingga pada akhirnya keduanya hampir saling bertabrakan dan berdebat tentang siapa yang salah.
Tak terima dimaki, YSH memanggil teman-temannya sesama pengemudi ojek online lalu menyerang RN yang sedang berkumpul dengan teman-temannya.
Karena puluhan pengemudi ojek online itu menggunakan senjata tajam berupa busur, parang dan batu, RN dan teman-temannya berhamburan memasuki perumahan CP The Residence yang letaknya tepat di samping sebuah kampus swasta di Makassar.
Serangan puluhan pengemudi Grab ini merusak dan memecahkan kaca depan pos sekuriti perumahan tersebut.
Baca juga: Pengemudi Ojek Online Grab Bentrok dengan Warga Perumahan di Makassar
Ketua Grab Bike Klaten Jackal Zaglul Ahmad (39) mengatakan, order fiktif telah merugikan para driver.