Korban order fiktif dialami 30-40 driver Grab di Klaten. Teror pemesanan order fiktif telah meresahkan para driver Grab di Klaten sejak dua bulan terakhir.
Dijelaskan, order fiktif tersebut berupa pemesanan makanan dengan alamat tertentu. Namun, pada saat makanan tersebut diantar justru pemesan tidak merasa memesan.
"Kerugiannya berbeda-beda, ada Rp 100.000, Rp 200.000. Ini sangat merugikan kami," ujarnya.
Agar tidak mubazir, sebagian driver memberikan makanan itu ke panti asuhan. Makanan yang telah diserahkan ke panti asuhan disertai dengan nota pembelian bisa diserahkan ke kantor Grab untuk mendapatkan ganti rugi.
Baca juga: 2 Bulan Dikerjai Order Fiktif, Driver Ojol Ramai-ramai Sumbang Orderan Makanan ke Panti Asuhan
Agus Susanto (25), pengemudi ojek online dari Banyuwangi ini punya aktivitas rutin setiap hari Minggu, yaitu menggelar lapak baca di Taman Blambangan Banyuwangi.
Ada puluhan buku yang digelar agar bisa dibaca secara gratis oleh masyarakat Banyuwangi.
Kepada Kompas.com, Minggu (10/2/2019), Agus mengatakan sengaja memilih Taman Blambangan karena banyak masyarakat Banyuwangi yang berolahraga atau sekedar berjalan-jalan di sekitar Taman Blambangan di hari Minggu.
Agus menggelar lapak tidak sendirian tapi bekerja sama dengan komunitas literasi Semenjana yang dia dirikan 2 tahun lalu dan juga komunitas Mitra Literasi Banyuwangi serta Street Library Banyuwangi.
Laki-laki kelahiran 11 Agustus 1994 tersebut menjelaskan, sengaja bergabung dengan pegiat literasi di Banyuwangi agar jumlah buku yang digelar semakin banyak dan kegiatannya juga lebih variatif.
"Kalau saya setiap Minggu bawa 30-an buku, nanti kalau digabungkan dengan buku milik pegiat lain kan lebih banyak referensi buku yang bisa dibaca oleh masyarakat Banyuwangi yang datang ke sini," jelasnya.
Ditemui di rumahnya di Jalan Maju Raya, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Senin (13/5/2019), Erwin menceritakan perjuangannya hingga akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat.
Erwin sempat menyinggung keinginannya menjadi caleg karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Iriana Jokowi, mendatangi mimpi istrinya.
Erwin menceritakan, mengikuti pileg melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Awalnya dia berencana ikut pileg melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, tak kesampaian karena terkendala beberapa hal.
"Modal saya punya Rp 10 juta, itu pun tak ada saat itu. Lalu soal suara, saya punya lima suara lah, orangtuaku, istriku, dan saudaraku," katanya
Erwin memperoleh 2.038 suara dan menjadi satu dari dua caleg dari PSI yang lolos dari keseluruhan 12 caleg di Medan.
Sumber (Ardito Ramadhan, Hendra Cipta, Retia Kartika Dewi, Ika Fitriana, Himawan, Labib Zamani, Ira Rachmawati, Dewantoro)