Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bencana Karhutla, Ancaman Jokowi hingga Gubernur Riau Kena ISPA

Kompas.com - 06/08/2019, 16:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengultimatum akan mencopot jajaran kepolisian dan TNI yang gagal mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sementara itu, menurut Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Inf Aidil Amin, sudah empat hari prajurit TNI melakukan pemadaman di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Namun, api tak kunjung padam dan beberapa anggota justru jatuh sakit akibat kebanyakan menghirup asap dan udara yang tidak sehat.

Hal yang sama juga dialami M Abbas (35) petugas dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat.

Abbas jatuh pingsan saat sedang melakukan upaya pemadaman titik api di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di kawasan Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Jokowi ancam copot Pangdam dan Kapolda

Presiden Jokowi saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Jokowi saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Jokowi mengatakan, dibandingkan 2015 lalu, kondisi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini memang turun 81 persen.

Tetapi, jika dibandingkan dengan 2018, kebakaran hutan dan lahan tahun ini mengalami kenaikan.

"Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit tetapi harus tekan turun," kata dia.

Untuk itu, Jokowi menegaskan bahwa ada aturan untuk mencopot pimpinan kepolisian dan TNI jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerahnya.

Ia memastikan, ancaman itu masih berlaku hingga saat ini.

"Saya telepon Panglima TNI, saya minta dicopot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, tiga atau empat hari yang lalu kepada Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," kata dia.

Baca juga: Jokowi Kembali Ancam Copot Pangdam dan Kapolda jika Tak Mampu Atasi Karhutla

2. Sebanyak tiga wilayah di Riau dikepung asap

Kabut asap karhutla terlihat pekat di ruas jalam lintas Pelalawan-Pekanbaru, Riau, Sabtu (3/8/2019).IDON Kabut asap karhutla terlihat pekat di ruas jalam lintas Pelalawan-Pekanbaru, Riau, Sabtu (3/8/2019).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 138 titik panas atau hot spot di Provinsi Riau, Sabtu (3/8/2019) pagi.

Hal itu membuat tiga wilayah dikepung asap dari kebakaran karhutla. Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Sanya Gautami mengatakan, titik panas tersebar di delapan kabupaten dan kota di Riau.

"Kabupaten Indragiri Hilir 67 titik, Pelalawan 23, Siak 31 titik, Bengkalis 4 titik, Kuansing 1 titik, Kota Dumai 2 titik, Rokan Hilir 9 titik, dan Kampar 1 titik," sebut Sanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Sedangkan, untuk confidence di atas 70 persen atau diyakini titik api ada sebanyak 93 titik. Tersebar di lima wilayah.

"Confidence di atas 70 persen, Indragiri Hilir 51 titik, Siak 25 titik, Pelalawan 10 titik, Rokan Hilir 6 titik dan Kampar 1 titik," sambungnya. Dia mengatakan, pagi ini terdapat tiga wilayah yang terpapar kabut asap karhutla.

Baca juga: Kelelahan Padamkan Titik Api Karhutla, Petugas Pingsan

3. Anggota TNI jatuh sakit usai berjibaku padamkan karhutla

Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Inf Aidil Amin mengunjungi salah satu prajurit TNI AD yang alami sakit akibat terpapar asap saat pemadaman karhutla di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (3/8/2019).IDON Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Inf Aidil Amin mengunjungi salah satu prajurit TNI AD yang alami sakit akibat terpapar asap saat pemadaman karhutla di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (3/8/2019).

Beberapa anggota TNI jatuh sakit akibat kebanyakan menghirup asap dan udara yang tidak sehat.

"Kemarin ada tiga anggota dari Arhanud 13 Pekanbaru yang mual-mual hingga drop. Tapi dua anggota sudah pulih kembali setelah diberikan pengobatan di posko penginapan. Sekarang tinggal satu anggota yang masih sakit, Praka Andis. Kalau tidak ada perkembangan (membaik), akan dikembalikan ke home base mereka," kata Aidil saat meninjau anggotanya yang melakukan pemadaman karhutla di Desa Bedagu di Pelalawan, Sabtu (3/8/2019).

Aidil menambahkan, prajurit TNI yang dikerahkan untuk pemadaman karhutla di Pelalawan sebanyak 150 personel, yang terdiri dari jajaran Kodim 0313/Kampar dan Arhanud 13 Pekanbaru.

Pemadaman dilakukan di tiga titik, yakni di Desa Penarikan dan Desa Bedagu di Kecamatan Langgam dan Desa Sering di Kecamatan Pelalawan.

"Di Desa Penarikan kita tempatkan 50 personel, Desa Bedagu 70 personel dan Desa Sering 30 personel," kata Aidil.

Baca juga: Terpapar Asap saat Padamkan Karhutla di Riau, 3 Prajurit TNI Jatuh Sakit

4. Dari Gubernur hingga warga terjangkit ISPA

Gubernur Riau Syamsuar mengecek mobil dinas ASN yang di kandangkan di pekarangan Rumah Dinas Gubernur Riau, karena dilarang dibawa mudik lebaran idul fitri, Jumat (31/5/2019). KOMPAS.com/IDON TANJUNG Gubernur Riau Syamsuar mengecek mobil dinas ASN yang di kandangkan di pekarangan Rumah Dinas Gubernur Riau, karena dilarang dibawa mudik lebaran idul fitri, Jumat (31/5/2019).

Dampak kabut asap ini sudah dirasakan warga, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA).

Bahkan, Gubernur Riau, Syamsuar, ternyata juga terkena ISPA. Meski begitu, Syamsuar masih bekerja seperti biasa.

"Iya (kena ISPA). (Sekarang) saya lagi dinas di Jakarta. Mohon doa agar hujan segera turun," kata Syamsuar, melalui pesan tertulis, kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Selain dirinya, saat ini sudah ribuan rakyat Riau yang terkena ISPA.

"Data ISPA bulan Agustus (2019) 1.760 orang," sebut Syamsuar.

Adapun rincian warga di Riau yang terkena ISPA, yakni Kota Pekanbaru 120 orang, Kabupaten Siak 551 orang, Pelalawan 281 orang, Kampar 299 orang, Kota Dumai 362 orang, Rokan Hilir 57 orang, Indragiri Hilir 42 orang dan Bengkalis 48 orang.

Sementara itu, upaya pemadaman karhutla di sejumlah wilayah masih terus dilakukan. Salah satu kebakaran terparah saat ini di wilayah Kabupaten Siak.

Baca juga: Dampak Karhutla, Warga hingga Gubernur Riau Kena ISPA

5. Karhutla rambah Aceh sulit dipadamkan

Foto dron dok humas Aceh Barat, Kondisi kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Desa Suak Pangkat, Kecamtan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, Senin (05/08/2019).Raja Umara Foto dron dok humas Aceh Barat, Kondisi kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Desa Suak Pangkat, Kecamtan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, Senin (05/08/2019).

Karhutla yang terjadi sejak beberapa hari ini di Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat semakin meluas.

Titik api kebakaran yang tersebar di tiga Desa telah mencapai sekitar 33 hektar.

“Kebakaran di Kecamatan Bubun semakin meluas, sekarang sudah ada titik baru lagi muncul di Desa Pelanteu,” kata Iptu Utra P, Kapolsek Bubon Kepada Kompas.com, Jum’at (02/08/2019).

Utra menyebutkan titik api kebakaran itu berada dilahan kosong dan lahan yang telah ditanami sawit dan karet milik warga.

Titik api yang tersebar di Desa Seneubok Trap menimbulkan kebakaran seluas 20 hektar, di Suak Pangkat 10 hektar dan di Pelanteu 3 hektar.

Baca juga: Karhutla di Aceh Barat Tidak Bisa Dipadamkan Petugas, Kini Titik Api Terus Meluas

Sumber: KOMPAS.com (Raja Umar, Idon Tanjung, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com