“Kalau pengakuan menantunya, Nenek Samiasa ini memang sangat penyayang binatang bahkan saat ayamnya mati dia menangis,” ujarnya.
Buaya berukuran 3 meter tersebut ditangkap warga lalu ditusuk dengan tombak oleh warga hingga tewas.
Baca juga: Warga Pulau Buru Tangkap dan Bunuh Seekor Buaya di Muara Sungai
Sementara itu informasi lain yang beredar, nenek Samiasa menyakini jika buaya yang dibunuh warga adalah nenek moyangnya.
“Kalau dengar dari cerita orang-orang di sini nenek itu menangis dan memeluk buaya itu karena dia yakin buaya yang dibunuh itu jelmaan dari moyangnya,” kata Yono Wael kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat (5/7/2019) malam.
Hal senada juga diungkapkan Anwar Amarudin. Dia menjelaskan jika nenek Samiasa menangis dan memeluk bangkai buaya karena meyakini bahwa bangkai tersebut adalah jelmaan saudaranya.
“Katanya sih begitu, kalau buaya itu adalah jelmaan dari saudaranya nenek,” katanya.
Baca juga: Buaya Kerap Muncul di Sungai Kahuripan Pekalongan, Warga Resah
Bangkai buaya tersebut dikuburkan oleh warga di pesisir pantai desa.
Hal tersebut dikatakan Yono Wael, salah satu warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku.
“Katanya setiap malam Jumat buaya itu selalu datang dan diberi makan oleh Nenek Samiasa. Cuma kita heran saja kalau itu benar kenapa dia (nenek) tidak merasakan kalau buaya itu sedang ada di muara dan menyuruhnya pergi saja,” katanya.
Salah satu staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maulu, Seto Semar membenarkan adanya penangkapan seekor buaya oleh warga di desa tersebut.
“Memang benar ada seekor buaya yang ditangkap lalu dibunuh warga di Desa Kayeli. Buaya itu telah dimakamkan. Saat ini kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena petugas masih berada di lapangan,” ujar dia
Sumber KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.