Salin Artikel

5 Fakta Nenek Peluk Bangkai Buaya, Jelmaan Saudara hingga Dikunjungi Tiap Malam Jumat

Rasa sedih nenek Samiasa terekam dalam video siaran langsung yang dibagikan warga melalui media sosial.

Berikut fakta dari kejadian tersebut:

Oleh warga, bangkai buaya dibawa ke ke perkampungan pada Kamis (4/7/2019).

Warga mengetahui keberadaan budaya tersebut saat seorang warga yang bernama Yani membawa longboat menyusuri pesisir pantai desa.

Yani kemudian melaporkan ke warga desanya. Kebetulan ayah Yani meninggal setahun yang lalu karena dimaangsa buaya.

Warga kemudian membunuh buaya tersebut.

Saat bersamaan, sosok nenek Samiasa tiba-tiba datang dan memeluk bangkai buaya sambil menangis. Hal tersebut mengejutkan banyak warga. Video nenek yang menangis sambil memeluk buaya tersebut beredar di media sosial.

Warga yang merekam kejadian tersebut membagikan momen tersebut secara langsung melalui media sosial Facebook.

Bangkai buaya itu dibawa warga ke perkampungan setelah ditangkap dan ditusuk dengan tombak hingga tewas oleh warga di muara Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (4/7/2019) hi

Sebelumnya, setahun yang lalu seorang warga desa tewas karena dimangsa buaya.

Hal itu yang menyebabkan Samiasa menangis dan memeluk saat tahu ada buaya yang mati.

“Kalau pengakuan menantunya, Nenek Samiasa ini memang sangat penyayang binatang bahkan saat ayamnya mati dia menangis,” ujarnya.

Buaya berukuran 3 meter tersebut ditangkap warga lalu ditusuk dengan tombak oleh warga hingga tewas.

“Kalau dengar dari cerita orang-orang di sini nenek itu menangis dan memeluk buaya itu karena dia yakin buaya yang dibunuh itu jelmaan dari moyangnya,” kata Yono Wael kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat (5/7/2019) malam.

Hal senada juga diungkapkan Anwar Amarudin. Dia menjelaskan jika nenek Samiasa menangis dan memeluk bangkai buaya karena meyakini bahwa bangkai tersebut adalah jelmaan saudaranya.

“Katanya sih begitu, kalau buaya itu adalah jelmaan dari saudaranya nenek,” katanya.

Bangkai buaya tersebut dikuburkan oleh warga di pesisir pantai desa.

Hal tersebut dikatakan Yono Wael, salah satu warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku.

“Katanya setiap malam Jumat buaya itu selalu datang dan diberi makan oleh Nenek Samiasa. Cuma kita heran saja kalau itu benar kenapa dia (nenek) tidak merasakan kalau buaya itu sedang ada di muara dan menyuruhnya pergi saja,” katanya.

Salah satu staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maulu, Seto Semar membenarkan adanya penangkapan seekor buaya oleh warga di desa tersebut.

“Memang benar ada seekor buaya yang ditangkap lalu dibunuh warga di Desa Kayeli. Buaya itu telah dimakamkan. Saat ini kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena petugas masih berada di lapangan,” ujar dia

Sumber KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/06/11304051/5-fakta-nenek-peluk-bangkai-buaya-jelmaan-saudara-hingga-dikunjungi-tiap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke