DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden Jokowi enggan berkomentar panjang saat ditanya soal wacana reklamasi Teluk Benoa saat mengunjungi Waduk Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2019).
Saat ditanya sikap Jokowi mengenai reklamasi Teluk Benoa, ia balik bertanya.
"Lima tahun sudah jalan enggak (reklamasi). Pertanyaannya lima tahun sudah jalan enggak? Iya kan," kata Jokowi.
Setelah itu Jokowi tidak berkomentar lebih lanjut.
Baca juga: DPRD Bali Persoalkan Reklamasi Teluk Benoa
Untuk diketahui, rencana reklamasi Teluk Benoa mendapat penolakan dari rakyat Bali. Wacana ini telah bergulir lebih dari 5 tahun.
Dalam sikapnya, Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi menuntut presiden mencabut Perpres 51 tahun 2014 yang diterbitkan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Peraturan Presiden No 51/2014 itu memuat poin mengenai berubahnya peruntukan Perairan Teluk Benoa dari kawasan konservasi perairan menjadi zona budi daya yang dapat direklamasi maksimal seluas 700 hektare.
Aturan yang ditetapkan 30 Mei 2014 tersebut merevisi Peraturan Presiden No.45/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Sarbagita yang memasukkan kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi perairan.
Perpres ini menuai protes karena mengatur perubahan status Teluk Benoa dari kawasan konservasi menjadi kawasan pemanfaatan.
Perpres ini dinilai sebagai payung hukum yang dapat memuluskan rencana reklamasi Teluk Benoa.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster sebelumnya telah menyurati Jokowi. Dalam suratnya, Koster menyampaikan sikap Pemprov Bali menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.