Sementara itu, banjir yang terjadi di Kecamatan Ponrang diperparah dengan buruknya saluran drainase yang ada di daerah tersebut.
Warga berharap pemerintah segera membenahi sungai Noling dan saluran drainase di daerah tersebut.
Hari Selain rumah warga, banjir juga merendam ruas jalan Trans-Sulawesi, fasilitas umum, dan kantor salah satu bank.
Baca juga: 1.452 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Kabupaten Sidrap
Setelah banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, di wilayah itu juga terjadi longsor.
"Karena hujan, setelah banjir kini bencana tanah longsor juga terjadi pada sejumlah titik di Sidrap, di Kelurahan Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue," Kata Kepala BPBD Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Siara Barang, Selasa (11/6/2019).
Menurut Siara, sejumlah dusun terkena longsor, antara lain Dusun Kalempang 3 titik tanah kebun milik warga, 2 titik di Dusun Paraja jalan setapak. Sementara 4 titik longsor juga menutup akses jalan desa di Dusun Paraja Betao.
"Pada Dusun Paraja Betao, longsor menutup akses jalan desa, pada satu titik kebun warga longsor yang mengakibatkan pipa saluran irigasi persawahan rusak, hingga harus ditangani dengan alat berat," ungkapnya.
Baca juga: Setelah Banjir, Bencana Tanah Longsor Juga Terjadi di Sidrap
Hujan deras yang terus turun mengakibatkan satu kelurahan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terendam banjir, Selasa (11/6/2019).
Ketinggian banjir sempat mencapai 2 meter. Hal ini membuat para petugas Basarnas segera melakukan evakuasi kepada warga.
Berdasar informasi yang diperoleh, banjir setinggi 2 meter merendam Kelurahan Salomenraleng, Kecamatan Tempe akibat intensitas hujan yang cukup tinggi yang membuat danau Tempe meluap. Hujan turun selama tiga hari.
Baca juga: BNPB: 5.111 Korban Banjir Konawe Utara Masih Mengungsi
Menurut Hamsidar, Humas Basarnas Makassar, banyak warga yang menolak untuk dievakuasi.
Saat itu, puluhan anggota Basarnas diterjunkan ke lokasi di sejumlah titik lokasi banjir.