Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Oknum Caleg Gerindra Sebar Hoaks Tentang Jokowi | 4 Warga Tewas Tertembak Saat Demo KPU Asmat

Kompas.com - 29/05/2019, 07:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi Jawa Barat (Jabar) menangkap seorang dokter spesialis kandungan berinisial DS.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar menangkap DS karena mengunggah berita bohong melalui media sosialnya.

Sementara itu, berita tentang seorang caleg Gerindra, M, juga harus berurusan dengan hukum. Dirinya menyebar ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi dan keluarganya.

Lalu berita inspiratif yang menyejukkan muncul dari Jombang, Jawa Timur. Para siswa SD Kristen Petra, Jombang, kedatangan tamu dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.Para siswa SD Kristen menjadi tuan rumah acara buka bersama.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. DS, dokter kandungan asal Bandung, ditangkap polisi

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.

Unggahan DS tentang tewasnya seorang anak saat peristiwa 22 Mei 2019 di Jakarta, berbuntut panjang.

Sementara itu, polisi tidak menemukan bukti apapun tentang kematian seorang bocah dalam peristiwa aksi 22 Mei tersebut.

"Yang bersangkutan ini kita lakukan penangkapan karena di akun Facebooknya ini membuat berita bohong," ujar Dirkrimsus Polda Jawa Barat, Kombes Pol Samudi, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (28/5/2019).

Setelah itu, Pada Minggu (26/5.2019), polisi mendapatkan laporan adanya dugaan penyebaran berita bohong di media sosial.

DS yang jgua seorang doktor dan mengajar di salah satu universitas di Bandung itu harus menjalani pemeriksaan polisi.

Baca berita selengkapnya: Unggah Hoaks Anak Tewas Saat Aksi 22 Mei, Dokter Kandungan Ditangkap Polisi

2. Oknum caleg dari Gerindra, ditangkap karena sebar fitnah

Maryanto ditangkap oleh Tim Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng. 


Tribun Jateng Maryanto ditangkap oleh Tim Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng.

Maryanto, ditangkap aparat kepolisian dari tim Subdit V Siber Dirkrimsus Polda Jateng pada 14 Mei 2019 lantaran menyebarkan ujaran kebencian di media sosial Facebook terhadap Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan keluarganya.

Dalam postingan-nya, Maryanto mengaitkan antara PKI dan Jokowi. Caleg DPR tersebut merupakan warga Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah, yang ditangkap di halaman Masjid At Taqwa, Polda Jateng.

“Tersangka M melalui akun Facebook pada 25 November 2018 mengunggah konten penghinaan kepada Presiden RI. Hasil temuan tersebut ditindaklanjuti oleh tim dengan melaksanakan penyelidikan,” kata Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Moh Hendra Suhartiono, Kamis (23/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Fitnah Jokowi dan Keluarga di Facebook, Caleg Gerindra Ditangkap

3. Siswa SD Kristen dan Madrasah Ibitdaiyiah gelar buka puasa bersama

Suasana saat anak-anak dari MI Islamiyah, SD Kristen Petra, SD Kristen Wijana, serta anak-anak GKJW Bongsorejo dari SDN Grogol 2 bermain bersama menjelang acara buka puasa bersama di SD Kristen Petra Jombang, (27/5/2019) petang.
              KOMPAS.com/MOH. SYAFII Suasana saat anak-anak dari MI Islamiyah, SD Kristen Petra, SD Kristen Wijana, serta anak-anak GKJW Bongsorejo dari SDN Grogol 2 bermain bersama menjelang acara buka puasa bersama di SD Kristen Petra Jombang, (27/5/2019) petang.

Puluhan anak-anak Sekolah Dasar Kristen Petra, Jombang, Jawa Timur, satu per satu menyalami tamu yang berkunjung ke tempat mereka.

Sembari melemparkan senyuman ramah dan bersahabat, anak-anak SDK Petra Jombang itu mempersilakan masuk tamu mereka dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

Selepas dari pintu gerbang sekolah, para siswa MI Islamiyah, didampingi sejumlah guru, memasuki lapangan sekolah.

Setelah bermain bersama dinilai cukup, sejumlah siswa SD Kristen Petra mengajak para siswa MI Islamiyah untuk berkeliling ke kompleks sekolah.

Sore itu, anak-anak dari MI Islamiyah berbuka puasa bersama anak-anak dari SD Kristen Petra, SD Kristen Wijana, serta anak-anak GKJW Bongsorejo dari SDN Grogol 2.

Baca berita selengkapnya: Kisah Toleransi Murid-murid SD Kristen yang Jadi Tuan Rumah Buka Puasa Siswa Madrasah

4. OTT Kepala Imigrasi Mataram oleh KPK

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Kurniadie mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/5/2019). KPK menahan Kurniadie bersama Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Yusriansyah Fazrin serta pihak swasta Direktur PT Wisata Bahagia selaku pengelola Wyndham Sundancer Lombok Liliana Hidayat seusai operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap penanganan perkara penyalahgunaan izin tinggal WNA di lingkungan Kantor Imigrasi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 dengan nilai suap sebesar Rp1,2 miliar. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/WPA.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Kurniadie mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/5/2019). KPK menahan Kurniadie bersama Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Yusriansyah Fazrin serta pihak swasta Direktur PT Wisata Bahagia selaku pengelola Wyndham Sundancer Lombok Liliana Hidayat seusai operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap penanganan perkara penyalahgunaan izin tinggal WNA di lingkungan Kantor Imigrasi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 dengan nilai suap sebesar Rp1,2 miliar. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/WPA.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Denny Chisdian bersama sejumlah pejabat Kantor Imigrasi Kelas I TP Mataram membenarkan informasi terkait OTT tersebut.

Sejumlah pejabat yang ditangkap adalah Kepala Kantor Imigrasi kelas I TP Mataram, Kurniadie dan dua pejabat Imigrasi lainnya, masing-masing Kepala Seksi Inteldakim Yusrianyah Fazrin dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Ayub Abdul Muksith.

Pernyataan itu disampikan Denny, dalam jumpa pers di kantor Imigrasi, Selasa (28/5/2019) siang.

"Memang benar dilakukan penangakapan atau OTT oleh KPK pada Selasa dini hari terhadap Kepala Kantor Imigrasi Mataram, Kurniadie. Bersama PPNS Imigrasi Mataram, Ayub Abdul Muksith, sekitar pukul 04.00 Wita. Sebelumnya penangkapan dilakukan pada pukul 22.00 Wita di Hotel Aston Mataram," jelasnya.

Baca berita selengkapnya: Kepala Imigrasi Mataram dan Anak Buahnya Ditangkap Setelah Buka Puasa Bersama

5. Empat warga tewas tertembak, Wakil Gubernur Papua tenangkan warga

Wakil Gubernur Papua, Klemen TinalKOMPAS.com/Dhias Suwandi Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal meminta semua pihak untuk tidak terpancing dan tetap menjaga situasi tetap tenang pasca tewasnya empat warga di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat.

"Kita tidak harapkan situasi seperti itu, Seandainya ada kasus itu bersifat kasuistik dan terjadi antar pibadi ke pribadi. Tidak ada hubungan dengan institusi," katanya di Kota Jayapura, Selasa (28/05/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (27/05/2019) siang, ratusan orang yang diduga digerakan oleh oknum caleg yang tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat, mengamuk serta merusak Kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik anggota DPRD Asmat.

Massa yang beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut. Dalam situasi terancam, salah seorang anggota Posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah pos. Empat warga tewas dalam peristiwa tersebut.

Baca berita selengkapnya: Pasca-penembakan oleh Oknum TNI, Wagub Papua Minta Warga Tidak Emosi

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Fitri Rachmawati, Moh. Syafií, David Oliver Purba, Agie Permadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com