Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Aksi Tolak "People Power", Banser Siap Bergerak hingga Kritik untuk Amien Rais

Kompas.com - 18/05/2019, 17:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Terus terang propaganda people power yang terus didengungkan pihak yang tidak bertanggung jawab itu, sangat mengganggu ibadah puasa kami di bulan suci Ramadhan. Untuk itu, pihak yang terprovakasi dan penggeraknya segera sadar diri, karena gerakan ini bisa memecah belah persatuan NKRI," ujar KH Hakim Azizi mewakili para kiai di Kabupaten Madiun kepada Kompas.com, Selasa ( 14/5/2019) malam.

Para kiai, ulama, gus, dan pendekar berkumpul di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Selasa (14/5/2019).

Selain menggelar doa bersama, para ulama dan pendekar bersepakat menolak gerakan people power yang akan turun ke jalan pada 22 Mei 2019.

Baca Juga: Kiai dan Pendekar Madiun Doakan Pendukung "People Power" Dapat Hidayah

4. FKUB Kendal: Kerukunan lebih penting

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kendal, Ubaidillah, menyerukan kepada semua warga Kendal, baik yang beragama Islam, Nasrani, Hindu , Budha, dan Konghucu, supaya menjaga persatuan dan kesatuan.

Seruan itu, pintanya, agar supaya disampaikan kepada umat, setiap kali kesempatan.

“Saat khotbah di masjid, gereja, vihara dan tempat ibadah lain, ajak masyarakat untuk menolak people power. Jika diajak oleh pihak lain, jangan mau,” kata Ubaid, di kantornya, Selasa (14/05).

Ubaidillah menegaskan bahwa pesta demokrasi serentak sudah selesai. Sudah saatnya kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Jaga persatuan dan kesatuan, meskipun sebelumnya berbeda pilihan.

Baca Juga: Para Pemuka Agama di Kendal Menolak "People Power"

5. MUI Trenggalek: "People power" hanya meresahkan

Ilustrasi bendera merah putihKOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Ilustrasi bendera merah putih

Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta sejumlah tokoh pemuka agama di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menilai ajakan aksi " people power" meresahkan masyarakat.

Ajakan aksi tersebut banyak diserukan dan tersebar melalui sejumlah media sosial, menjelang diumumkannya hasil rekapitulasi perhitungan suara oleh KPU RI pada 22 Mei mendatang.

Sejumlah tokoh agama serta pemuka agama di Trenggalek secara tegas, menolak aksi "people power". 

"Mari kita percayakan hasil pemilu 2019 kepada petugas penyelenggara pemilu atau KPU. Bila tidak puas, silahkan menyelesaikan permasalahan sesuai aturan yang berlaku," tutur ketua MUI Kabupaten Trenggalek, Moch Syafi'i, melalui sambungan telepon, Senin (13/5/2019).

Baca Juga: MUI dan Sejumlah Tokoh Agama Tolak Aksi "People Power"

6. Pemuda Muhammadiyah Jabar kritisi ajakan Amien Rais

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat menentang seruan people power yang dikumandangkan oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Politisi Senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA. Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat menentang seruan people power yang dikumandangkan oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Politisi Senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat menentang seruan people power yang dikumandangkan oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com