Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiai dan Pendekar Madiun Doakan Pendukung "People Power" Dapat Hidayah

Kompas.com - 15/05/2019, 11:29 WIB
Muhlis Al Alawi,
Rachmawati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Para kyai dan pendekar Kabupaten Madiun sepakat menolak gerakan people power karena dianggap meresahkan umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Selain itu mereka menilai gerakan people power dinilai akan memecah belah persatuan umat di Indonesia.

"Terus terang propaganda people power yang terus didengungkan pihak yang tidak bertanggung jawab itu, sangat mengganggu ibadah puasa kami di bulan suci Ramadhan. Untuk itu, pihak yang terprovakasi dan penggeraknya segera sadar diri, karena gerakan ini bisa memecah belah persatuan NKRI," ujar K.H Hakim Azizi mewakili para kiai di Kabupaten Madiun kepada Kompas.com, Selasa ( 14/5/2019) malam.

Baca juga: Pemilu Usai, Gubernur Sumsel Imbau Warga Tolak Ajakan People Power

Para kiai, ulama, gus, dan pendekar berkumpul di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Selasa (14/5/2019). Selain menggelar doa bersama, para ulama dan pendekar bersepakat menolak gerakan people power yang akan turun ke jalan pada 22 Mei 2019.

Hakim mengkhawatirkan bila gerakan itu dibiarkan, maka nasib Indonesia bisa seperti negara-negara di Timor Tengah yang pecah belah hingga merugikan warga. Untuk itu, semua pihak diharapkan menjaga toleransi antar umat beragama. Apalagi seluruh warga hidup berdampingan sejak dahulu baik secara budaya dan keagamaan.

"Mari kita kembali ke sejarah bahwa beliau (Wali Songo) dalam siar agama mengedepankan toleransi dan kebersamaan," kata Hakim.

Agar warga tak termakan gerakan people power, kata Hakim, kiai, ulama bersama para pendekar telah melakukan pendekatan kepada masyarakat. Kepada warga disampaikan jika gerakan people power akan membuat Indonesia tidak kondusif.

Bagi peserta pileg dan pilpres yang kalah, ia mengharapkan segera legawa karena pelaksanaan  Pemilu 2019 telah berlangsung aman dan demokratis.

Baca juga: Bupati Pemalang Sebut People Power Sudah Terjadi pada 17 April lalu

Senada dengan Hakim, Muhammad Ridwan, tokoh pendekar asal Kabupaten Madiun mengatakan jika gerakan people power sangat meresahkan warga.

"Gerakan ini sangat meresahkan warga. Apalagi propogandanya sudah luar biasa. Kalau ulama, kiai, dan pesilat tidak terpanggil maka akan hancur NKRI," kata Ridwan.

Bagi Ridwan, gerakan people power memprovokasi hingga paling tertinggi yaitu gerakan makar dan sangat membahayakan keutuhan NKRI. Bahkan dengungan gerakan people power sudah masuk hingga pedesaan lantaran tersebar melalui media sosial.

"Sampai anak-anak kami merasa terpanggil menolak gerakan ini," katanya.

Ridwan berharap pihak yang akan menggelar people power diberikan hidayah karena mereka tidak tahu jika gerakan itu ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com