Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Putra Wali Kota Risma Diperiksa di Polda Jatim | Belum Dilantik, Gubernur Maluku Tetap Dukung Jokowi Ma'ruf

Kompas.com - 27/03/2019, 07:46 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

3. Rumah berukuran 1,3 meter di Solo jadi viral

Jika dilihat dari depan, rumah Joko di Jalan Kahuripan Barat I No 33, RT 002, RW 005, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, hanya selebar 1,3 meter.

Rumah berlantai dua namun terimpit di antara dua bangunan. Bagian kanan bangunan Paud Nur Ainiyah dan bagian kiri rumah warga.

Joko mengatakan, dari awal dia tidak punya niatan untuk mengonsep rumahnya itu. Awalnya, kata Joko, rumah itu dia beli dengan lebar 1,3 meter pada bagian depan. Joko membeli rumah itu tahun 2001 dengan harga Rp 36 juta dan masih satu lantai.

"Tidak sengaja, wong ini tidak dikonsep. Dari awal beli ya sudah seperti ini," kata Joko di rumahnya, Selasa (26/3/2019).

Baca berita selengkapnya: Viral Rumah Berukuran 1,3 Meter di Solo, Ini Faktanya

4. Putra sulung Wali Kota Surabaya diperiksa polisi

Fuad Benardi usai diperiksa di Mapolda Jatim, Selasa (26/3/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Fuad Benardi usai diperiksa di Mapolda Jatim, Selasa (26/3/2019)

Fuad Benardi, putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mendatangi gedung Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Selasa (26/3/2019).

Dia diperiksa terkait perizinan proyek basement Rumah Sakit Siloam di Jalan Gubeng Surabaya. Mengenakan kemeja berwarna biru, Fuad keluar dari ruangan Tipiter Gedung Ditreskrimsus Polda Jawa Timur sekitar pukul 12.30 WIB. Kepada wartawan, Fuad mengaku diperiksa sejak pukul 09.00 WIB dengan 20 pertanyaan.

"Ada 20 pertanyaan," kata Fuad, kepada wartawan singkat.

Dia juga mengaku diperiksa perihal amblesnya Jalan Raya Gubeng, sayangnya dia enggan menjelaskan apakah pemeriksaan terkait perizinan atau perencanaan.

"Perencanaan? perencanaan apa itu?" jawab Fuad.

Baca berita selengkapnya: Putra Sulung Wali Kota Risma Diperiksa Polisi Terkait Kasus Amblesnya Jalan Gubeng

5. Sempat dikira sudah meninggal, TKW asal TS pulang bawa ratusan juta

Yuliana Misa (baju merah muda) bersama petugas BP3TKI, KBRI, dan para suster di Kantor BP3TKI Kupang, Senin (25/3/2019).Pos-Kupang.com/Laus Markus Goti Yuliana Misa (baju merah muda) bersama petugas BP3TKI, KBRI, dan para suster di Kantor BP3TKI Kupang, Senin (25/3/2019).

Yuliana Missa (33), tenaga kerja wanita ( TKW) asal Kecamatan Oenlasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ), dianggap sudah meninggal dunia oleh keluarga di Soe, TTS.

Pasalnya, belasan tahun Yuliana merantau mengadu nasib ke Malaysia dan tak pernah ada kabar.

Namun keluarga Yuliana ternyata keliru, Yuliana masih hidup. Wanita yang merantau di Malaysia sejak 2006 ini tiba di Kupang didampingi oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Shabda Thyan dan Indry, Senin (25/3/2019).

Yuliana pun membawa pulang uang ratusan juta dan emas, buah keringatnya selama bekerja belasan tahun di Malaysia.

Yuliana disambut gembira oleh Finus, Suster Laurentia, Ketua JPIC Kupang, dan pihak BP3TKI. Kepada POS-KUPANG.com Yuliana menuturkan dirinya pergi ke Malaysia saat usianya baru 18 tahun.

"Saya pergi dengan segala ketidaktahuan. Tujuan saya hanya satu, saya ingin mengubah nasib, ingin cari uang," ungkap Yuliana.

Baca berita selengkapnya: Dikira Sudah Meninggal, TKW Asal TTS Bawa Pulang Emas dan Uang Ratusan Juta

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Achmad Faizal, Labib Zamani, Caroline Damanik, Rahmat Rahman Patty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com