Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Putra Wali Kota Risma Diperiksa di Polda Jatim | Belum Dilantik, Gubernur Maluku Tetap Dukung Jokowi Ma'ruf

KOMPAS.com - Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail, tetap akan berkampanye memenangkan Jokowi-Ma'ruf meskipun hingga saat ini dirinya belum juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

Hal itu pun dikatakannya kepada para pendukung Murad yang mendesak dirinya untuk berhenti berkampanye bagi Jokowi.

Sementara itu, berita tentang putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang diperiksa polisi terkait kasus amblesnya Jalan Gubeng, juga menjadi sorotan.

Fuad Bernardi pun menolak menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa di Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Para pendukung Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail mendesak dirinya untuk berhenti berkampanye untuk Jokowi-Ma'ruf.

Alasannya, hingga saat ini Murad belum juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Murad bersama pasangannya Wakil Gubernur Maluku terpilih Barnabas Orno sebelumnya telah bersiap untuk dilantik oleh Presiden pada 11 Maret 2019.

Keduanya bahkan telah berada di Jakarta untuk menghadiri acara pelantikan yang direncanakan akan dilakukan oleh Jokowi. Namun, ternyata keduanya batal dilantik saat itu.

“Mereka (pendukung) kemarin bertanya kenapa saya tidak dilantik. 'Kita mau berbalik saja.' Saya jawab tidak ada itu berbalik, Jokowi harus kembali terpilih,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Ambon, Senin (25/3/2019).

Tiga calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengundurkan diri. Ketiganya gugur karena tidak melalui proses pemberkasan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kubu Raya Kusyadi mengatakan, ketiga CPNS ini tidak memasukkan berkas karena alasan yang mirip. Hanya satu yang berbeda.

"Tiga orang tidak masuk berkasnya, yaitu satu orang dari formasi guru dengan alasan tempat tugas terlalu jauh. Satu orang dokter gigi dengan alasan yang sama, dan satu orang tenaga teknis dengan alasan ingin berwirausaha. Jadi, ketiganya mengundurkan diri," katanya, Senin (25/3/2019).

Kusyadi menuturkan, formasi tahun anggaran 2018 terdiri dari formasi khusus eks tenaga honorer K2, tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis ke-PU-an. Namun, formasi eks honorer kosong karena peserta tidak memenuhi persyaratan.

Jika dilihat dari depan, rumah Joko di Jalan Kahuripan Barat I No 33, RT 002, RW 005, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, hanya selebar 1,3 meter.

Rumah berlantai dua namun terimpit di antara dua bangunan. Bagian kanan bangunan Paud Nur Ainiyah dan bagian kiri rumah warga.

Joko mengatakan, dari awal dia tidak punya niatan untuk mengonsep rumahnya itu. Awalnya, kata Joko, rumah itu dia beli dengan lebar 1,3 meter pada bagian depan. Joko membeli rumah itu tahun 2001 dengan harga Rp 36 juta dan masih satu lantai.

"Tidak sengaja, wong ini tidak dikonsep. Dari awal beli ya sudah seperti ini," kata Joko di rumahnya, Selasa (26/3/2019).

Fuad Benardi, putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mendatangi gedung Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Selasa (26/3/2019).

Dia diperiksa terkait perizinan proyek basement Rumah Sakit Siloam di Jalan Gubeng Surabaya. Mengenakan kemeja berwarna biru, Fuad keluar dari ruangan Tipiter Gedung Ditreskrimsus Polda Jawa Timur sekitar pukul 12.30 WIB. Kepada wartawan, Fuad mengaku diperiksa sejak pukul 09.00 WIB dengan 20 pertanyaan.

"Ada 20 pertanyaan," kata Fuad, kepada wartawan singkat.

Dia juga mengaku diperiksa perihal amblesnya Jalan Raya Gubeng, sayangnya dia enggan menjelaskan apakah pemeriksaan terkait perizinan atau perencanaan.

"Perencanaan? perencanaan apa itu?" jawab Fuad.

Yuliana Missa (33), tenaga kerja wanita ( TKW) asal Kecamatan Oenlasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ), dianggap sudah meninggal dunia oleh keluarga di Soe, TTS.

Pasalnya, belasan tahun Yuliana merantau mengadu nasib ke Malaysia dan tak pernah ada kabar.

Namun keluarga Yuliana ternyata keliru, Yuliana masih hidup. Wanita yang merantau di Malaysia sejak 2006 ini tiba di Kupang didampingi oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Shabda Thyan dan Indry, Senin (25/3/2019).

Yuliana pun membawa pulang uang ratusan juta dan emas, buah keringatnya selama bekerja belasan tahun di Malaysia.

Yuliana disambut gembira oleh Finus, Suster Laurentia, Ketua JPIC Kupang, dan pihak BP3TKI. Kepada POS-KUPANG.com Yuliana menuturkan dirinya pergi ke Malaysia saat usianya baru 18 tahun.

"Saya pergi dengan segala ketidaktahuan. Tujuan saya hanya satu, saya ingin mengubah nasib, ingin cari uang," ungkap Yuliana.

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Achmad Faizal, Labib Zamani, Caroline Damanik, Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2019/03/27/07465661/populer-nusantara-putra-wali-kota-risma-diperiksa-di-polda-jatim-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke