SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur ( Jatim) Kohar Hari Santoso mengatakan, pasca- banjir yang melanda wilayah Jatm, pihaknya memprioritaskan penanganan terhadap manula dengan kondisi lemah dan anak balita untuk segera dimasukkan ke tempat pengungsian yang telah disediakan.
"Mereka sudah dilakukan pemantauan tentang kesehatannya, sudah di-support dan diberikan bantuan-bantuan logistik lain, seperti diberikan makanan rutin, selimut, dan pakaian," ujar Kohar, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).
Baca juga: Cerita Aiptu Sujadi, Polisi yang Tolong Anak Terjebak Banjir di Tol
Saat ini, kata Kohar, penanganan kesehatan warga pasca-banjir tidak memiliki kendala. Namun, pihaknya akan tetap waspada karena dikhawatirkan ada efek lanjutan, terutama masalah sanitasi.
Kohar mengarakan, setelah banjir, kondisi rumah warga harus dibersihkan karena dimungkinkan masih ada endapan lumpur dan kotoran tikus yang bisa membawa penyakit.
Kohar juga mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri bertahan di rumah yang terdampak banjir karena ingin menjaga harta benda maupun hal lainnya.
Namun, hal pertama yang harus diperhatikan adalah tentang keselamatan dan kesehatan.
"Jika (banjir) sudah surut mohon diperhatikan untuk membersihkan lingkungannya lagi. Kita tata lagi, barangkali ada hal-hal yang mengkhawatirkan, termasuk ada sisa-sisa lumpur, kotoran, dan lain-lain, itu perlu dilakukan (penanganan)," katanya.
second disaster
Selain itu, kata Kohar, yang perlu diperhatikan juga terkait second disaster atau bencana susulan akibat banjir yang menerjang 15 kabupetan di Jatim beberapa hari terakhir.
Pemprov Jatim telah melakukan antisipasi melalui penyediaan shelter, air bersih, nurtisi, dan sanitasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan