Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Madiun, Siswa SMK Terjebak hingga Muncul Sindiran "Tol Laut" Jokowi

Kompas.com - 09/03/2019, 16:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana banjir bandang di Madiun, Jawa Timur, membuat sejumlah ruas jalan tol terendam.

Sejumlah pihak menuding tol Ngawi-Kertosono sebagai penyebab banjir.

Bahkan, politisi Partai Gerindra Nizar Zahro menyindir Tol Ngawi-Kertosono sebagai proyek tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Adrian Priohutomo membantah hal tersebut.

Menurutnya, pembangunan tol dari Ngawi hingga Kertosono tersebut telah dipikirkan dampak dan antisipasinya.

Banjir disebabkan luapan Sungai Jerowan dan jebolnya sejumlah tanggul.

Banjir Madiun sempat mengepung 43 siswa di SMK Terpadu Wisma Wisnu, Desa Jerukgulung, Madiun, yang sedang mengikuti ujian.

Berikut ini fakta di balik bencana banjir di Madiun:

1. Sebanyak 43 siswa SMK sempat terkepung banjir

Suasana banjir banjir di Desa Purworejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,  Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.ANTARA FOTO/SISWOWIDODO Suasana banjir banjir di Desa Purworejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Para siswa dan guru di SMK Terpadu Wisma Wisnu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tak menyangka banjir bandang akan mengepung sekolah mereka.

Saat datang ke sekolah di pagi hari, mereka tidak melihat ada banjir. Para siswa lalu melanjutkan dengan mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

"Padahal, tadi pagi sebelum kami ikut USBN belum ada banjir, tetapi, begitu selesai USBN siang harinya, tiba-tiba banjir datang dan masuk ke ruang kelas," kata Ibnu (18), pelajar kelas XII, usai dievakuasi oleh tim SAR gabungan, Rabu (6/3/2019) sore.

Bersama puluhan temannya, Ibnu terjebak lebih dari dua jam di rumah warga setelah mengungsi dari sekolah.

Ia bersama rekannya tak bisa menuju jalan raya lantaran ketinggian air banjir mencapai dua meter.

Baca Juga: Banjir Makin Meluas, Kemacetan Ruas Jalan Surabaya-Madiun Mengular hingga 2 Km

2. Para siswa dievakuasi menggunakan perahu karet

EVAKUASI-Tim Sar gabungan mengevakuasi siswa (berhelm) dan warga yang terdampak banjir di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu ( 6 / 3 / 2019) sore. Hingga malam ini bencana banjir makin meluas hingga delapan kecamatan di Kabupaten Madiun.KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI EVAKUASI-Tim Sar gabungan mengevakuasi siswa (berhelm) dan warga yang terdampak banjir di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu ( 6 / 3 / 2019) sore. Hingga malam ini bencana banjir makin meluas hingga delapan kecamatan di Kabupaten Madiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com