Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Simulasi, KPU Optimistis Pemilu Lancar

Kompas.com - 09/03/2019, 15:55 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar simulasi nasional pemungutan dan penghitungan di area parkir Gua Selarong, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (9/3/2019).

Dengan simulasi ini, pihak KPU RI optimistis pemungutan dan penghitungan selesai satu hari.

"Tujuannya simulasi ini untuk memastikan penyelenggara di tingkat PPS dan KPPS sesuai dengan perundang-undangan. Kedua, agar masyarakat mengetahui seberapa jauh situasi di TPS dan menggunakan hak pilihnya," kata Kepala Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU RI, Nur Syarifah, dalam sambutannya, Sabtu.

Dia mengatakan, seluruh simulasi menggunakan peserta yang sama saat pemilu 17 April nanti. Hanya saja, nama TPS nya diubah menjadi TPS 99 agar menghindari angka peserta pemilu.

Baca juga: KPU Pastikan Mencoret Ratusan WNA yang Masuk DPT

 

Nantinya, hasil simulasi ini digunakan sebagai bahan evaluasi. "Ada modifikasi sedikit, yaitu nama TPS-nya diubah jadi TPS 99 agar tidak mengarah ke salah satu calon dalam Pemilu," ujar dia.

Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan mengatakan, pemilihan lokasi simulasi di Bantul bukan tanpa alasan. Sebab, tingkat kehadiran pemilih dalam pemilu 2014 lalu tinggi se-DIY.

Salah satunya di Dusun Kembang Putihan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan. "Untuk di tingkat provinsi, Bantul jadi penyumbang tertinggi dalam hal pemilih yang hadir dalam Pemilu," kata dia.

Seorang peserta simulasi, Zumaroh (32), warga Desa Guwosari, mengatakan, dirinya tidak menghadapi kendala saat melakukan pencoblosan. Namun, dia menilai ukuran kertas suara yang lebar akan menyulitkan bagi orang lanjut usia.

"Untuk nenek mungkin kesusahan saat melipat, selain itu jumlahnya banyak," kata dia.

Optimis penghitungan selesai sehari

Ketua Divisi Teknis KPU RI, Ilham Saputra menilai, salah satu tujuan simulasi adalah mengetahui proses pemungutan dan penghitungan suara. Tercatat pemilih paling lama 8 menit menggunakan hak pilihnya.

"Sesuai Undang-undang harus selesai di hari yang sama, baik pemungutan dan penghitungan suara," kata dia.

Menurut dia, dari simulasi yang dilakukan, petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) sudah baik. Tak hanya di Bantul, tetapi dalam simulasi sebelumnya di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Baca juga: KPU: Lembaga Survei Tidak Kredibel Dicuekin Saja

Untuk itu, pihaknya optimistis proses pemungutan dan penghitungan suara di masing-masing TPS akan selesai dalam satu hari.

"Pengalaman kami kemarin di Bogor ada 300 orang dan itu tidak sampai jam 12 (malam), kebanyakan jam setengah 12 sudah selesai. Jadi, selesailah kalau satu hari," ujar dia.

Nantinya, jika sampai lebih dari sehari, maka dikhawatirkan akan berdampak ke yang lain seperti pengisian formulir C1. Namun, jika pengisian formulir tersebut tidak selesai pada hari yang sama maka dilanjutkan keesokan harinya.

"Kalau sampai ganti hari itu karena pengisian formulir C1, karena pengisian formulir C1 yang harus diberikan ke saksi dan pengawas TPS, apalagi kalau saksinya banyak pasti memakan waktu," kata dia.

"Pengisian formulir (C1) tidak selesai sampai hari yang sama maka kami lanjutkan saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com