Salin Artikel

Banjir Madiun, Siswa SMK Terjebak hingga Muncul Sindiran "Tol Laut" Jokowi

KOMPAS.com - Bencana banjir bandang di Madiun, Jawa Timur, membuat sejumlah ruas jalan tol terendam.

Sejumlah pihak menuding tol Ngawi-Kertosono sebagai penyebab banjir.

Bahkan, politisi Partai Gerindra Nizar Zahro menyindir Tol Ngawi-Kertosono sebagai proyek tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Adrian Priohutomo membantah hal tersebut.

Menurutnya, pembangunan tol dari Ngawi hingga Kertosono tersebut telah dipikirkan dampak dan antisipasinya.

Banjir disebabkan luapan Sungai Jerowan dan jebolnya sejumlah tanggul.

Banjir Madiun sempat mengepung 43 siswa di SMK Terpadu Wisma Wisnu, Desa Jerukgulung, Madiun, yang sedang mengikuti ujian.

Berikut ini fakta di balik bencana banjir di Madiun:

Para siswa dan guru di SMK Terpadu Wisma Wisnu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tak menyangka banjir bandang akan mengepung sekolah mereka.

Saat datang ke sekolah di pagi hari, mereka tidak melihat ada banjir. Para siswa lalu melanjutkan dengan mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

"Padahal, tadi pagi sebelum kami ikut USBN belum ada banjir, tetapi, begitu selesai USBN siang harinya, tiba-tiba banjir datang dan masuk ke ruang kelas," kata Ibnu (18), pelajar kelas XII, usai dievakuasi oleh tim SAR gabungan, Rabu (6/3/2019) sore.

Bersama puluhan temannya, Ibnu terjebak lebih dari dua jam di rumah warga setelah mengungsi dari sekolah.

Ia bersama rekannya tak bisa menuju jalan raya lantaran ketinggian air banjir mencapai dua meter.

Anggota tim SAR mengevakuasi satu persatu anak para siswa di SMK Terpadu Wisma Wisnu dengan menggunakan perahu karet mulai pukul 15.00. 

Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama tim SAR mengevakuasi puluhan siswa yang terjebak banjir bandang. 

"Tadi pagi saat mereka mulai ujian belum banjir, tetapi, setelah pulang dari ujian tidak bisa keluar dari sekolah karena air banjir sudah datang," ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing.

Kemacetan di ruas tol lajur Caruban-Madiun mengular hingga 7 kilometer.

Hal itu disebabkan sistem contraflow di titik KM 607.800 hingga KM 602 di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Kamis (7/3/2019) siang.

General Manager Operasi dan Pemeliharaan Jasa Marga Ngawi Kertosono, Charles Lendra mengatakan, antrean yang mengular terjadi lantaran pengendara mengantre pembukaan contraflow di dekat area tol yang terdampak banjir.

"Jadi banyak pengguna jalan yang menunggu kami memberlakukan contraflow di KM 603.600-KM. 604. Jadi maaf antrian agak panjang," kata Charles kepada Kompas.com di sela-sela pengaturan contraflow, Kamis.

Pada Kamis sore, lalu lintas di Tol Madiun sudah lancar. Tidak ada lagi antrean kendaraan dari arah Surabaya menuju Solo.

Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Adrian Priohutomo mengatakan, banjir yang melanda tol bukan tanpa penyebab.

Debit air Sungai Jerowan dan jebolnya beberapa tanggul di Balerejo menyebabkan banjir meluap hingga di ruas tol KM 604.

"Kalau salahkan tol rasanya gimana. Kami sudah mengikuti prosedur yang ada baik dari sisi desain, perizinan dan amdalnya, sudah kami ikuti," ujar Adrian.

Dalam perencanaannya, jalan tol didesain untuk bisa mengatasi genangan air 60-80 sentimeter.

Namun, saat banjir menerjang tol, debitnya airnya tinggi. 

"Kenapa sampai di jalan tol. Sebenarnya jalan tol ini sudah direncanakan seluruh kemungkinan yang terjadi. Selain itu, sudah memiliki space mengantisipasi luapan yang sangat tinggi. Kebetulan curah hujan sangat tinggi sehingga di luar kebiasaan yang terjadi sebelumnya," katanya. 

Politisi Partai Gerindra Nizar Zahro menyindir Presiden RI Joko Widodo soal tol di Madiun yang sempat terendam banjir.

"Tol Trans Jawa kebanjiran sehingga tak ubahnya mirip menjadi tol laut. Pengerjaan yang grusa-grusu telah mengantarkan terwujudnya 'tol laut'," ujar Nizar melalui keterangan tertulis, Jumat (8/3/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Jessi Carina, Muhlis Al Alawi)

https://regional.kompas.com/read/2019/03/09/16511951/banjir-madiun-siswa-smk-terjebak-hingga-muncul-sindiran-tol-laut-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke