Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan di Balik Cerita Mahasiswi UIN yang Meninggal setelah Sidang Skripsi lalu Digantikan Ayah Saat Wisuda

Kompas.com - 02/03/2019, 21:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

“Saya tanya ke Rina bagaimana kondisi sakitnya. Rina bilang, tidak rawat inap dan hari ini juga bisa pulang karena sudah sembuh," ujar Sri.

"Nah 'berarti besok kamu bisa ikut sidang kan', saya tanya. Rina menjawab, 'Insya Allah Pak'. Lalu saya beri motivasi lagi agar Rina tetap semangat untuk mengikuti sidang besok,” kisah Sri.

Lalu pada hari Kamis (24/01/2019), Rina datang satu jam lebih awal dari jadwal sidang yang telah ditentukan.

"Jadwal sidangnya mulai pukul 12.00 WIB, pukul 11.00 WIB, Rina sudah lebih awal menunggu di depan ruangan sidang, kemudian proses sidang berlangsung. Alhamdulillah, Rina selesai dengan hasil yang memuaskan,” tuturnya.

Baca juga: Sejumlah Fakta Haul Gus Dur di Solo, Yenny Wahid Menangis Haru hingga Cerita Didatangi Gus Dur dalam Mimpi

 

4. Rina beberapa kali hilang konsentrasi saat sidang

Sri Suyanta menyebutkan, saat proses sidang, Rina mampu mempresentasi laporan skripsi dan menjawab pertanyaan penguji dengan baik tanpa ada kendala.

Namun, Rina sempat beberapa kali ditegur oleh dosen penguji karena pandangannya sering kosong. Akan tetapi, saat diajukan pertanyaan, dia mampu menjawab dengan baik dan benar.

“Karena tatapannya sering kosong, Rina sempat beberapa kali ditegur penguji, tapi saat ditanya dia mampu menjawab. Setelah dia ikut sidang, pukul 16.00 WIB, saya keluar. Saya lihat dia masih di depan ruangan menunggu kawannya yang lain selesai sidang," katanya.

Baca juga: Mahasiswi Asal Bangkalan Meninggal saat Ikut Pertukaran Pelajar di Spanyol

 

5. Sang ayah mewakili almarhumah hadiri wisuda

Ilustrasi lulusan perguruan tinggi susah cari kerja dan menjadi pengangguran ketika lulusThinkstock Ilustrasi lulusan perguruan tinggi susah cari kerja dan menjadi pengangguran ketika lulus

Bukhari harus menguatkan diri menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di gedung Auditorium Ali Hasyimi, UIN Ar’Raniry Banda Aceh, Rabu (27/2/2018).

Bukhari tak kuasa menahan air mata kesedihan ketika melihat rekan-rekan putrinya hadir ke wisuda bersama orangtua mereka masing-masing.

“Saat Rina meninggal saya hanya sedih saja, tapi kemarin saya tidak sanggup menahan air mata karena melihat suasana mahasiswa lain yang didampingi orang tua mereka," ujarnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Cot Rumpun, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (28/2/2019)

"Mungkin inilah kebanggaan yang terakhir dapat saya persembahkan untuk almarhumah untuk ikut menggantikan saat wisuda dan ijazahnya akan menjadi kenang-kenangan bagi kami keluarga untuk selamanya," tambahnya.

Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Aceh Hadiri Wisuda Gantikan Putrinya yang Meninggal

Sumber: KOMPAS.com (Raja Umar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com