Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 23:04 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebagian besar api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.

Namun hingga hari ini, Senin (18/2/2019), petugas gabungan dari Manggala Agni, kepolisian, TNI dan BPBD Dumai, masih melakukan pemadaman sisa kebakaran tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, karhutla di Kelurahan Bangsal Aceh sangat parah. Api membakar semak belukar dan perkebunan sawit, yang berumur sekitar tiga sampai empat tahun atau mulai berbuah.

Sisa kebakaran menyisakan asap, karena api masih ada di dalam gambut, sehingga membuat kota minyak ini berkabut asap tipis.

Baca juga: Dalam 5 Hari Terakhir, Kebakaran Lahan di Riau Semakin Meluas

Beberapa titik api yang mengeluarkan asap, tampak dilakukan pemadaman dan pendinginan oleh petugas, yang menggunakan beberapa mesin pompa air.

Beruntung di lokasi lahan terbakar tersedia air yang ada di dalam parit di pinggir jalan. Sehingga, petugas lebih mudah menyiramkan air pada api di dalam gambut.

Kendati demikian, petugas cukup kesulitan mematikan api. Sebab kondisi api berada di dalam gambut dengan kedalaman sekitar dua meter. Selain itu, cuaca panas dan kabut asap yang membuat mata perih.

Wakil Komandan Regu II Manggala Agni Daops Dumai Safrudin mengatakan, luas lahan yang terbakar di Kelurahan Bangsal Aceh lebih kurang 18 hektar.

"Kita dari Manggala Agni sudah melakukan pemadaman selama 12 hari dari tanggal 7 Februari 2019 sampai hari ini," ujar Safrudin saat ditemui Kompas.com di lokasi karhutla.

Baca juga: Waspada Kebakaran Lahan, Ada 201 Hotspot di Kawasan Perusahaan di Kalbar

Pemadaman, kata dia, dilakukan bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, TNI, masyarakat peduli api (MPA) Dumai dan masyarakat setempat.

"Dan Alhamdulillah, semalam lokasi kebakaran diguyur hujan dengan intensitas sedang. Sehingga, saat ini api sudah tidak terlihat lagi. Namun, masih ada sisa api pada tunggul-tunggul kayu di dalam gambut," lanjut Safrudin.

Untuk itu, tambahnya, tim gabungan masih terus mematikan sisa-sisa asap karhutla tersebut.

"Kita berharap hujan kembali turun agar api benar-benar padam. Namun kita juga terus berupaya melakukan sisa api," kata Safrudin.

Menurutnya, gambut ini terdiri beberapa lapisan, seperti akar pakis, akar kayu dan kayu-kayu lapuk, sehingga terdapat rongga-rongga yang mudah terbakar.

"Kita butuh waktu yang cukup lama mematikan api di tanah gambut. Kami pastikan dulu api benar-benar padam baru kami tinggalkan," akui Safrudin.

Baca juga: Petugas Kesulitan Padamkan Lahan Gambut yang Terbakar di Dumai

Dia menambahkan, hingga saat ini masih ada sisa api yang mengeluarkan asap. Namun, titik-titik api hanya berada di tengah-tengah lahan.

"Sekarang cuma di tengah saja. Untuk di tepi lahan tidak ada, karena sudah disekat agar tidak menjalar ke lahan lainnya," tutup Safrudin.

Untuk diketahui, karhutla juga terdapat di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Di wilayah ini ada sekitar delapan hektar lahan gambut yang terbakar berisi semak belukar dan sebagian tanaman sawit. Namun, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan. Dan saat ini menyisakan asap.

Baca juga: 36 Hektar Lahan di Bengkalis dan Dumai Terbakar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com