Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 07:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kebakaran lahan gambut di Riau semakin meluas. Dalam lima hari terakhir di bulan Februari 2019, tercatat 497,71 hektar lahan terbakar. 

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, wilayah yang paling parah terkena dampak kebakaran adalah Kabupaten Bengkalis.

"Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan total 322 hektare," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Antara, Jumat (15/2/2019).

Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan dan Lahan 3 Tahun Terakhir

Sebelumnya, BPBD Riau mencatat di awal pekan total luas kebakaran di Bengkalis adalah 267 hektar. Salah satu wilayah yang terparah adalah kebakaran di Pulau Rupat, Bengkalis, yaitu mencapai 200 hektar lahan. 

Hingga berita ini diturunkan, petugas dan warga masih berupaya memadamkan api di pulau tersebut.

"Untuk di Bengkalis dan Dumai upaya pemadaman masih terus berlangsung hingga hari ini," kata Edwar, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data sementara BPBD Riau, kebakaran lahan terjadi di sejumlah wilayah, yaitu Bengkalis, Dumai, Meranti dan Rokan Hilir.

Menurut Edwar, kebakaran tersebut dipicu oleh cuaca kering yang melanda daerah pesisir Riau.

Baca Juga: CEK FAKTA: 11 Perusahaan Tersangka Kebakaran Hutan Kena Sanksi Rp 18,3 Triliun

Akibat kebakaran tersebut, kabut asap mulai melanda sejumlah wilayah di Riau, khususnya di Kota Dumai yang dilaporkan paling parah.

Artikel ini telah tayang di Antara dengan judul: Gawat, Luas Lahan Terbakar Riau Melonjak dalam 5 Hari Terakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com