Salin Artikel

Petugas Gabungan Matikan Sisa Api Kebakaran Lahan Seluas 18 Hektar di Dumai

Namun hingga hari ini, Senin (18/2/2019), petugas gabungan dari Manggala Agni, kepolisian, TNI dan BPBD Dumai, masih melakukan pemadaman sisa kebakaran tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, karhutla di Kelurahan Bangsal Aceh sangat parah. Api membakar semak belukar dan perkebunan sawit, yang berumur sekitar tiga sampai empat tahun atau mulai berbuah.

Sisa kebakaran menyisakan asap, karena api masih ada di dalam gambut, sehingga membuat kota minyak ini berkabut asap tipis.

Beberapa titik api yang mengeluarkan asap, tampak dilakukan pemadaman dan pendinginan oleh petugas, yang menggunakan beberapa mesin pompa air.

Beruntung di lokasi lahan terbakar tersedia air yang ada di dalam parit di pinggir jalan. Sehingga, petugas lebih mudah menyiramkan air pada api di dalam gambut.

Kendati demikian, petugas cukup kesulitan mematikan api. Sebab kondisi api berada di dalam gambut dengan kedalaman sekitar dua meter. Selain itu, cuaca panas dan kabut asap yang membuat mata perih.

Wakil Komandan Regu II Manggala Agni Daops Dumai Safrudin mengatakan, luas lahan yang terbakar di Kelurahan Bangsal Aceh lebih kurang 18 hektar.

"Kita dari Manggala Agni sudah melakukan pemadaman selama 12 hari dari tanggal 7 Februari 2019 sampai hari ini," ujar Safrudin saat ditemui Kompas.com di lokasi karhutla.

Pemadaman, kata dia, dilakukan bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, TNI, masyarakat peduli api (MPA) Dumai dan masyarakat setempat.

"Dan Alhamdulillah, semalam lokasi kebakaran diguyur hujan dengan intensitas sedang. Sehingga, saat ini api sudah tidak terlihat lagi. Namun, masih ada sisa api pada tunggul-tunggul kayu di dalam gambut," lanjut Safrudin.

Untuk itu, tambahnya, tim gabungan masih terus mematikan sisa-sisa asap karhutla tersebut.

"Kita berharap hujan kembali turun agar api benar-benar padam. Namun kita juga terus berupaya melakukan sisa api," kata Safrudin.

Menurutnya, gambut ini terdiri beberapa lapisan, seperti akar pakis, akar kayu dan kayu-kayu lapuk, sehingga terdapat rongga-rongga yang mudah terbakar.

"Kita butuh waktu yang cukup lama mematikan api di tanah gambut. Kami pastikan dulu api benar-benar padam baru kami tinggalkan," akui Safrudin.

Dia menambahkan, hingga saat ini masih ada sisa api yang mengeluarkan asap. Namun, titik-titik api hanya berada di tengah-tengah lahan.

"Sekarang cuma di tengah saja. Untuk di tepi lahan tidak ada, karena sudah disekat agar tidak menjalar ke lahan lainnya," tutup Safrudin.

Untuk diketahui, karhutla juga terdapat di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Di wilayah ini ada sekitar delapan hektar lahan gambut yang terbakar berisi semak belukar dan sebagian tanaman sawit. Namun, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan. Dan saat ini menyisakan asap.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/18/23042111/petugas-gabungan-matikan-sisa-api-kebakaran-lahan-seluas-18-hektar-di-dumai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke