Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 16:41 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Petugas gabungan  dari Manggala Agni, TNI/Polri, berupaya memadamkan hutan dan lahan yang terbakar di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, Senin (18/2/2019).

Kebakaran lahan di kawasan itu telah berlangsung selama dua pekan. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas gabungan berupaya memadamkan api menggunakan mesin pompa air. Petugas juga berupaya agar kebakaran tidak meluas.

Petugas terlihat cukup kesulitan memadamkan api. Sebab, lahan yang terbakar merupakan tanah gambut dan semak belukar yang memang sulit dipadamkan.

Wakil Komandan Regu I Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai  Joko Susanto mengatakan, ada lebih kurang 8 hektar lahan yang terbakar yang merupakan lahan milik masyarakat.

Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam pemadaman api, yakni karen lahan tersebut merupakan lahan gambut.

"Gambut kedalamannya sekitar dua meter. Meskipun api sudah disiram di bagian atas, tapi di bawahnya masih ada api yang mengeluarkan asap. Sehingga kita harus melakukan pendinginan dan api benar-benar sudah padam," ujar Joko kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

Baca juga: Dalam 5 Hari Terakhir, Kebakaran Lahan di Riau Semakin Meluas

Untuk memadamkan api di dalam gambut, kata Joko, memakan waktu cukup lama. Pemadaman untuk sepuluh meter persegi membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.

Joko mengatakan, penyebaran titik api sudah berkurang setelah hujan mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (17/2/2019) sore.

"Alhamdulillah, kemarin hujan api cukup berkurang. Tapi hujannya tidak lama, sehingga api tidak padam total," ucap Joko.

Baca juga: Jokowi: Kebakaran Hutan Bukan Tak Ada, tapi Turun Drastis

Akibat dari karhutla ini, wilayah Kota Dumai berkabut asap tipis.

Hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan pemadaman di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Lahan yang terbakar masih mengeluarkan kabut asap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com