Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kasus Kematian Taruna ATKP Makassar | Spanduk Unik untuk Sandiaga di Madiun

Kompas.com - 07/02/2019, 06:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Berita tentang meninggalnya seorang taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pangkolan (19), menjadi sorotan di pembaca.

Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala, yang merupakan anggota TNI AU, meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus kematian putranya itu.

Selain itu, tanggapan Sandiaga Uno tentang tulisan di spanduk dari pendukung Jokowi-Ma'ruf di Madiun juga mendapat perhatian pembaca.

Spanduk tersebut bertuliskan "Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno di Dolopo, Kabupaten Madiun. Tetapi Mohon Maaf Pilihan Kami Sudah Tetap Jokowi-Ma'ruf".

Baca berita Populer Nusantara berikut ini:

1. Kasus kematian taruna ATKP Makassar

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Saat dikonfirmasi di rumah duka di Kompleks Leo Wattimena AURI, Sultan Hasanuddin, Rabu (6/2/2019), Daniel menjelaskan, dirinya sempat emosi melihat anaknya tertekan saat menerima telepon dari seniornya.

“Jadi Sabtu malam waktu anak saya pulang menginap di rumah, dia dapat telepon dari temannya disuruh ngumpul di Antang. Anak saya itu sebut siap senior dan sampai tiga kali terima telepon dari orang yang sama. Anak saya itu juga bilang, tidak bisa datang ke Antang karena saya larang. Sempat saya yang mau bicara sama itu penelepon, tapi dimatikan. Jadi ada tiga kali itu telepon masuk dari seniornya dan anak saya selalu bilang siap salah senior,” ungkap Daniel.

Seperti diketahui, putra Daniel, Aldama Pangkolan, meninggal dunia setelah mengalami penganiyaan oleh seniornya di ATKP Makassar.

Baca berita selengkapnya: Sehari Sebelum Meninggal di Tangan Seniornya, Taruna ATKP Sempat Terima Telepon 3 Kali

2. Kaca pesawat NAM Air retak, penerbangan tertunda

Pesawat Nam Air (Sriwijaya Gorup) yang kaca bagian kokpit retak saat diperbaiki teknisi di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Rabu (6/2/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Pesawat Nam Air (Sriwijaya Gorup) yang kaca bagian kokpit retak saat diperbaiki teknisi di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Rabu (6/2/2019).

Penerbangan pesawat NAM Air (Sriwijaya Air Group) IN 079 rute Pangkal Pinang-Jakarta ditunda karena ditemukan keretakan pada kaca kokpit, Rabu (6/2/2019).

"Kaca kokpit depan pesawat retak," kata Distrik Manager Sriwijaya Pangkal Pinang, Kianse, kepada Kompas.com, Rabu siang.

Pemberangkatan penumpang seharusnya dilakukan pukul 06.35 WIB. Dia menuturkan, demi keselamatan penerbangan, pihaknya melakukan perbaikan dan mengalihkan penumpang ke pesawat lain secara bertahap.

Penumpang dialihkan ke pesawat lain dengan beberapa penerbangan berbeda. General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Chuanda, membenarkan adanya kerusakan pesawat itu.

"Pesawatnya ada di bandara ini. Ada technical reason sehingga pesawat tidak jadi berangkat," ujar Chuanda di Bandara Depati Amir.

Baca berita selengkapnya: Kaca Kokpit Pesawat Retak, 109 Penumpang NAM Air Dialihkan

3. Polemik konsultan asing di Pemilu 2019

Menko Polhukam Wiranto saat memberi kata sambutan acara deklarasi setia Pancasila dan bela negara, Rabu (6/2/2019), di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). KOMPAS.com/RAHMADHANI Menko Polhukam Wiranto saat memberi kata sambutan acara deklarasi setia Pancasila dan bela negara, Rabu (6/2/2019), di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto tidak mempermasalahkan adanya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menggunakan jasa konsultan asing di pemilihan presiden (pilpres).

"Sah-sah saja. Pakai konsultan luar negeri atau dalam negeri tidak apa. Tapi kalau melanggar hukum akan kita tangkap," kata Wiranto seusai menghadiri deklarasi Setia Pancasila dan Bela Negara Masyarakat Sumatera Barat, Rabu (6/2/2019) di Padang.

Menurut Wiranto, penggunaan jasa konsultan asing maupun dalam negeri adalah hak dari pasangan capres-cawapres.

Hanya saja, pihaknya mengingatkan supaya konsultan memberikan masukan-masukan yang positif bagi capres-cawapres dan tidak melanggar hukum.

"Tidak ada larangan menggunakan konsultan asing. Boleh saja, tapi anjuran dan masukannya, saya ingatkan jangan melanggar hukum, ya," tegas dia.

Baca berita selengkapnya: Wiranto: Konsultan Asing di Pilpres Tak Masalah, Asal...

4. Spanduk unik kunjungan Sandiaga Uno di Madiun

Inilah spanduk  unik yang dipasang di jalan raya Dolopo-Ponorogo dekat rambu-rambu sebelah selatan pasar Dolopo, saat cawapres nomer urut dua, Sandiaga Uno datang ke Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu ( 6 / 2 / 2019) siang. KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Inilah spanduk unik yang dipasang di jalan raya Dolopo-Ponorogo dekat rambu-rambu sebelah selatan pasar Dolopo, saat cawapres nomer urut dua, Sandiaga Uno datang ke Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu ( 6 / 2 / 2019) siang.

Kunjungan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di wilayah Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, disambut spanduk unik yang dipasang di jalan raya Dolopo-Ponorogo dekat rambu-rambu sebelah selatan Pasar Dolopo, Rabu (6/2/2019) siang.

Spanduk berlatar belakang warna putih itu bertuliskan "Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno di Dolopo, Kabupaten Madiun. Tetapi Mohon Maaf Pilihan Kami Sudah Tetap Jokowi-Ma'ruf".

Spanduk yang tidak diketahui pemasangnya itu mendapatkan banyak perhatian dari warga. Beberapa warga yang melihat sempat memotret spanduk tersebut.

Baca berita selengkapnya: Sandiaga Uno Disambut Spanduk Dukungan Jokowi-Ma'ruf Saat Berkunjung di Madiun

5. Batal melamar, pria ini ditangkap polisi

ILUSTRASISHUTTERSTOCK ILUSTRASI

Kepolisian Polsek Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (5/2/2019) sore, mengamankan seorang pemuda berinisial HA (27), warga Kota Makassar, atas dugaan melakukan tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur berinisial IK (17), warga Kota Palopo.

Kanit Reskrim Polsek Wara Ipda Andi Akbar mengatakan keduanya berkenalan lewat media sosial sekitar Januari 2019.

Dalam komunikasi keduanya di media sosial, pelaku berusaha agar korban melayani nafsunya dengan tipu muslihat dan mengiming-imingi korban akan segera menikahinya.

Setelah enam kali pelaku melakukan persetubuhan dengan korban, pelaku menjanjikan korban untuk dilamar. Namun, HA membatalkan niatnya untuk melamar IK.

Baca berita selengkapnya: Janji Melamar Setelah 6 Kali Berhubungan Badan Tak Ditepati, Pemuda Ini Diamankan Polisi

Sumber: KOMPAS.com (Amran Amir, Heru Dahnur, Muhlis Al Alawi, Hendra Cipto, Rahmadhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com