"Saya kenal dari teman kuliah dengan Uut. Menurut teman kuliah saya, dia (Uut) itu sudah lama bisnis WO dan pelanggannya banyak," kata Ang.
Atas dasar tersebut, Ang dan suaminya, FDL, menyepakati WO yang dikelola oleh Uut mengurusi seluruh acara hingga selesai. Uang Rp 10 juta pun telah langsung diberikan sebagai tanda jadi.
"Waktu itu tak ada curiga sedikit pun. Jadi kontrak kami tanda tangani hingga akhirnya kami membayar uang muka," ujar korban.
Kepercayaan kedua pasangan pengantin itu pun bertambah setelah mereka juga mengunjungi rumah orangtua Uut di Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Namun kepercayaan itu sirna saat pada hari resepsi, Uut menghilang. Sementara katering untuk makan siang para tamu juga tak kunjung datang.
Baca Juga: BERITA POPULER NUSANTARA: Penangkapan Artis VA hingga Jokowi Jadi Saksi Pernikahan
Ang menceritakan, fotografer pernikahannya sempat mengaku belum menerima sepeser pun jasa mereka dari Uut.
"Saat sampai siang makanan tak kunjung datang dan Uut hilang, fotografernya bilang mereka belum dibayar," kata Ang, Senin (7/1/2019) malam.
Ternyata, bukan fotografer saja, jasa sewa pakaian pengantin hingga mobil pengantin juga ikut kena imbas lantaran tak dibayar oleh Uut.
"Tenda 9 unit, sampai kotak untuk antar-antaran juga belum dibayarnya. Padahal, kami sewa WO itu untuk paket seluruhnya, dari urusan baju sampai makan," ujar Ang.
Ternyata, WO MGD yang dikelola oleh Uut, menyewa berbagai macam alat acara pernikahan di tempat lain.
"Ternyata dia cuma ambil biaya jasa, semuanya itu dia juga sewa tempat lain, tapi belum dibayar," ungkap korban.
Setelah acara selesai, banyak pihak penyewa menyambangi rumah Ang di kawasan Sako, Palembang, untuk mengambil barang yang disewa oleh Uut.
Baca Juga: Kasus "Wedding Organizer" di Palembang, Korban Lain Bermunculan
Pihak keluarga pasangan pengantin, Ang dan FDL, akan menempuh jalur hukum atas perbuatan yang dilakukan pelaku.