Tak hanya tulang belulang, polisi juga menemukan baju kemeja, celana hitam dan sebuah ikat pinggang warna hitam di lokasi tersebut.
Polisi segera membawa hasil penemuan tersebut ke laboratorium untuk dilakukan otopsi. Keluarga Sofyan pun diundang untuk menjalani tes DNA agar memastikan identitas jasad tersebut.
Suasana haru pun pecah saat Fitriani mengenali kemeja di jasad tersebut adalah milik suaminya. Sementara itu, Rafli (15) putra sulung Sofyan mengatakan mengenali ikat pinggang warna hitam itu adalah milik ayahnya.
“Itu ikat pinggang papa,” kata Rafli setelah melihat kondisi tulang yang ditemukan peyidik di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang, Kamis (15/11/2018).
Polisi sudah mengumpulkan data dan keterangan sekunder dari pihak keluarga. Fitriani mengenali kemeja di jasad tersebut adalah milik Sofyan, suaminya. Anaknya Rafli, mengenali ikat pinggang berwarna hitam adalah milik sang ayah.
Namun, tes DNA akan memastikan idetitas jasad tersebut. Hasilnya baru diketahui dalam sepekan nanti.
Namun, dari hasil otopsi sementara terhadap jasad, pelaku diduga menganiaya korban dengan sadis.
“Kemungkinan korban dipukul dengan benda tumpul,” ujar Zulkarnain, Rabu (14/11/2018).
Sementara kondisi jenazah yang tinggal tulang sejak tewas pada 15 hari lalu sempat menjadi pertanyaan.
Namun, dari keterangan dokter forensik yang disampaikan Kapolda Sumsel menyatakan hal itu bisa saja terjadi karena kondisi korban dibuang di alam terbuka.
Satu pelaku, yakni R (45), warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), Sumsel, pun telah ditangkap petugas pada Minggu (11/11/2018).
Menurut polisi, R dianggap tidak kooperatif dan menyulitkan penyidik untuk mengungkap kasus tersebut. Polisi pun akan bertindak tegas untuk memburu komplotan R tersebut.
“Tiga tersangka warga Musi Rawas, satu warga Muba, kami imbau pihak keluarga pelaku jangan menutupi, serahkan diri saja. Kalau tidak liang kubur menunggu,” kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga: Sebelum Tewas, Sopir Taksi "Online" Dianiaya hingga Kepala dan Rahangnya Retak