Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Sekolah, Kisah Robohnya Tembok yang Tewaskan Dua Orang

Kompas.com - 15/11/2018, 11:24 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

Diselidiki polisi

Pihak kepolisian menyelidiki peristiwa robohnya pagar tembok SDN 141 yang menewaskan dua orang siswa di Jalan Abidin, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Penyebab insiden tersebut sedang diselidiki Polresta Pekanbaru dan Polsek Bukit Raya.

"Masih kita selidiki. Apakah perbuatan ini melawan hukum, ataukah kesengajaan, ataukah kelalaian, biar proses penyelidikan yang akan bekerja. Terlalu dini kami menyimpulkan siapa yang akan bertanggung jawab. Terlalu dini," ungkap Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto pada Kompas.com, Rabu.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya korban lainnya, sisa tembok yang roboh tersebut dibongkar habis.

Diketahui panjang tembok ini sekitar 60 meter, sedangkan yang roboh menimpa enam orang korban sepanjang 18,80 meter.

"Pagar yang tidak layak yang memungkinkan timbulnya korban lagi, maka kita bongkar. Kemudian untuk pengamanan, kita minta stakeholder yang lain untuk memasang seng," jelas Santo.

Baca juga: Tembok Sekolah Tiba-tiba Roboh Timpa Pemotor, 1 Tewas dan 4 Luka-luka
Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi menuturkan, sejauh ini pihaknya masih meminta keterangan saksi-saksi yang melihat kejadian.

"Satu orang saksi mata sudah kami mintai keterangan. Untuk selanjutnya, bisa saja pihak sekolah yang kita mintai keterangan," ucap Pribadi pada Kompas.com.

Dia menjelaskan, sejauh ini belum bisa disimpulkan siapa yang bersalah dalam peristiwa tersebut.

"Data awal kata Pak Kapolresta (Kombes Pol Susanto), ini belum bisa kita menentukan siapa yang salah. Tentu kita lakukan upaya penyelidikan. Dan tunggu perkembangan selanjutnya," jelas Pribadi.

Namun ditanya soal penyebab sementara, Pribadi mengatakan bahwa robohnya tembok tersebut karena debit air yang tinggi terdapat dibagian bawah tembok.

"Kesimpulan sementara, karena debit air sangat banyak, sehingga pagar tidak kuat hingga roboh," terang Pribadi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com