Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Sekolah, Kisah Robohnya Tembok yang Tewaskan Dua Orang

Kompas.com - 15/11/2018, 11:24 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

Tembok miring

Hampir sebulan tembok SD Negeri 141 sudah miring dan dikhawatirkan roboh ke badan jalan.

Hal itu diakui Ermi (38) pemilik warung di dekat lokasi kejadian.

"Sudah sebulan miring. Kemarin suami saya pasang aba-aba atau peringatan dengan tulisan awas pagar tembok mau roboh," ungkap Ermi pada Kompas.com.

Menurut dia, sudah banyak warga yang melapor ke sekolah mengenai kondisi tembok yang miring. Tapi, hal itu belum digubris pihak sekolah.

"Sudah dilaporkan ke sekolah, tapi belum dilaksanakan (pengerjaan)," sambungnya.


Diduga faktor cuaca

Ketua Komite SDN Ketua Komite SDN 141 Rustami Agafar menyebutkan, tembok sekolah tersebut dibangun pada tahun 2016 lalu.

"Tembok ini dibangun bukan bukan menggunakan APBD. Tapi biayanya swadaya wali murid," kata Rustami.

Baca juga: Korban Tewas akibat Pagar Tembok SD Tiba-tiba Roboh Jadi 2 Orang

Menurut dia, robohnya pagar tembok ini, selain karena musim hujan, juga jalan di samping tembok merupakan jalan umum.

"Bisa saja karena bagian bawah tembok tergerus air. Selain itu juga banyak dilewati truk sehingga menyebabkan getaran," tambahnya.

Tembok dibongkar

Untuk mengantisipasi terjadinya korban selanjutnya, sisa tembok yang roboh akhirnya dibongkar habis menggunakan alat berat oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sekitar pukul 14.20 WIB.

Pagar sekolah tersebut sepanjang 60 meter, sedangkan yang roboh sekitar 18,80 meter.

"Sisanya kita robohkan sesuai arahan dari Polresta Pekanbaru. Kita juga enggak kejadian dua kali," kata Kadis Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal.


Menurut dia, sisa tembok yang roboh itu kondisinya masih layak.

"Bisa kita lihat bangunannya masih layak. Tapi kan di bagian bawah tembok, debit air banyak. Tapi kita cek dulu apa sebenarnya penyebab roboh ini. Untuk sekolah lain saya instruksikan agar mengecek kondisi bangunan sekolah yang ada di Pekanbaru," jelas Jamal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com