Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Tragedi "Surabaya Membara" hingga Mengapa Remaja Mabuk karena Air Rebusan Pembalut

Kompas.com - 11/11/2018, 07:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Selain dikenal aktif sebagai remaja masjid sewaktu masih belajar di SMA, saat jatuhnya pesawat Shintia juga sedang melaksanakan puasa sunah.

Baca selengkapnya: Kenangan Pramugari Shintia Melani, Korban Lion Air: Lebih Religius Sebulan Terakhir

 

3. Kisah Abdussalam membangun desa impiannya, Desa Digital

Abdussalam Ramli, Kepala Desa Waru Barat, Pamekasan, Jawa Timur, menepati janjinya. Dalam membangun desa, ia memiliki jargon yang disebut Dasa Warsa (Desa Bersatu Waru Barat Sejahtera dan Amanah).

“Desa kami berada di pelosok wilayah pantai utara Pamekasan. Dalam pembangunan daerah, kami selalu tertinggal jika dibandingkan dengan desa di selatan Pamekasan. Makanya saya langsung menggagas desa pintar dengan basis layanan internet, karena mayoritas masyarakat saat ini sudah menggunakan internet,” ujar Abdus, panggilan akrabnya, kepada Kompas.com.

Untuk memulainya gagasannya, Abdus menggandeng konsultan informasi teknologi (IT) dari Universitas Madura Pamekasan.

Tahun 2016, internet belum maksimal masuk ke desanya. Namun ia mulai membuat database desa, mulai dari data kependudukan, layanan administrasi yang sistematis dan peta lokasi desa serta potensi desa.

Bagaimana perjalanannya?

Baca selengkapnya: Kisah Abdussalam, Sarjana Fisika yang Sukses Membangun Desanya Jadi Desa Digital

 

4. Tak punya dana, seorang perempuan kremasi jasad pasangannya 

Lokasi warga menemukan sesosok mayat sebagian tubuhnya terbakar di Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta. Kompas.com/Markus Yuwono Lokasi warga menemukan sesosok mayat sebagian tubuhnya terbakar di Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta.

Berdalih tidak mampu melakukan pemakaman dengan cara kremasi, NR (32) membakar mayat pria pasangannya, I Gede Suka Negara (52).

Warga menemukan jasad I Gede di Dusun Karanganyar, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (7/11/2018).

Saat membakar jasad pasangannya, NR mengaku juga mengajak JR, anaknya yang berusia di bawah umur.

"Pernah dirawat di rumah sakit Hardjolukito, tapi karena tak punya biaya kemudian pulang. Sebelum meninggal pun sempat akan dibawa ke rumah sakit, tapi terlanjur meninggal," kata KBO Reskrim Polres Bantul, Iptu Muji Suharjo, saat konferensi pers di Mapolres Bantul.

Baca selengkapnya: Mayat Tubuh Terbakar di Bantul Dikremasi Sendiri oleh Pasangan

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com